Logo

Rivalitas Persebaya dan Arema Dasar Penggunaan Rantis

Reporter:,Editor:

Kamis, 11 April 2019 08:12 UTC

Rivalitas Persebaya dan Arema Dasar Penggunaan Rantis

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. Foto: M.Khaesar Glewoo.

JATIMNET.COM, Surabaya – Rivalitas antara Persebaya dan Arema FC membuat Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) melakukan pengamanan ekstra ketat kepada pemain dan ofisial tim yang akan berlaga pada leg kedua final Piala Presiden, Jumat 12 April 2019.

Polisi akan menggunakan standar pengamanan seperti final Piala Presiden leg pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, 9 April 2019 kemarin. Yakni, menggunakan kendaraan taktis (rantis) untuk mengangkut kubu Arema.

Hal ini berlaku untuk pengamanan Persebaya yang akan bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Jumat 12 April 2019.

BACA JUGA: Suporter Tak Bertiket Dilarang Mendekat ke Stadion Kanjuruhan Malang

“Persebaya juga akan naik mobil rantis,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis 11 April 2019.

Menurutnya penggunaan mobil rantis ini untuk menjaga keselamatan tim Persebaya saat bertandang ke Malang. Menurutnya, penggunaan rantis ini tidak lepas dari rivalitas kedua tim yang cukup panjang.

Nantinya mobil yang digunakan masih sama, Anoa dan Barakuda untuk mengangkut pemain dan ofisial Persebaya. “Bagaimana pun keselamatan itu jauh lebih penting,” beber Barung.

BACA JUGA: Polisi Imbau Mobil Berplat L Tidak Masuk Malang

Mantan Kabid Humas Polda Sumsel ini mengaku jika pengamanan ini akan lebih diperketat. Terlebih kedua tim memiliki sejarah rivalitas suporter yang cukup tinggi. Rivalitas itu tidak jarang jatuh korban tifosi (suporter) dari kedua tim.

Berkaitan dengan jumlah pengamanan, Polda Jatim akan menerjunkan 3.000 personel yang akan dilibatkan. Jumlah tersebut untuk back up kehadiran Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan menutup puncak rangkaian Piala Presiden. 

Pada leg pertama di Stadion GBT, Persebaya ditahan imbang 2-2 Arema FC. Pada laga tersebut, polisi mampu meminimalisasi keributan. Adanya korban jiwa bukan disebabkan kericuhan, melainkan jatuh saat nggandol truk menuju stadion.