Logo

Banyuwangi Dipastikan Aman dari PMK saat Menjelang Iduladha 

Reporter:,Editor:

Selasa, 03 June 2025 09:00 UTC

Banyuwangi Dipastikan Aman dari PMK saat Menjelang Iduladha 

Pemeriksaan hewan kurban oleh petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Banyuwangi .Foto: Pemkab Banyuwangi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi memastikan tidak ada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayahnya saat menjelang Hari Raya Iduladha 2025.

Kepastian itu berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan petugas Dispertan ke lapak-lapak penjual hewan kurban. Lokasi yang disasar, terutama di sekitar pusat kota dan wilayah pinggiran.

“Sudah 18 hari Dispertan keliling untuk melakukan pemeriksaan, tidak ada kasus baru penyebaran PMK. Laporan juga tidak ada,” kata Plt Kepala Dispertan Banyuwangi Ilham Juanda, Selasa, 3 Juni 2025.

BACA: Menjelang Iduladha, Disnak Keswan Lamongan Intensifkan Pemantauan Hewan Kurban

Selain PMK, tim lapangan Dispertan juga tidak menemukan penyakit menular strategis lainnya, seperti Lumpy Skin Disease (LSD) maupun Septicaemia Epizootica (SE) pada hewan kurban.

“Penularan penyakit strategis lainnya seperti LSD, SE dan sebagainya tidak kami temukan dalam pemeriksaan, sampai hari ini,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto.

Pekan ini, tim petugas Dispertan telah menyisir sejumlah lapak musiman yang tersebar di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Kepiting, dan kawasan lainnya. Jumlah pelapak hewan kurban terus bertambah. 

“Hari Rabu (pekan lalu), ada sekitar 10 lapak. Hari ini ada tambahan 4 lapak, jadi totalnya 14 lapak yang sudah kami periksa,” terang Nanang.

BACA: Menjelang Iduladha, Penjualan Kambing di Mojokerto Melonjak

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Dispertan memastikan seluruh hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat dan layak potong.

“Tidak ditemukan penyakit di lapak musiman, maupun di pemasok dan produsen kambing. Semua dalam kondisi baik,” ujarnya. 

Selain itu, kata Nanang, Dispertan juga meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas hewan kurban, terutama yang berasal dari luar daerah.

Saat ini, proses perizinan hewan kurban dari luar daerah telah terintegrasi lewat aplikasi iSIKHNAS, yaitu sistem informasi kesehatan hewan di Indonesia.

BACA: Menjelang Iduladha, Harga Sapi di Probolinggo Meningkat 10-40 Persen

Aplikasi tersebut mencatat pergerakan hewan baik antar kabupaten dalam provinsi maupun antar provinsi. Setiap pelaku usaha wajib memiliki rekomendasi keluar dan masuk dari wilayah tujuan. 

"Kami akan terus pantau hewan kurban. Kalau kami amati, semua ternak sehat. Tidak ditemukan penyakit menular strategis lainnya,” tutup Nanang