Senin, 12 May 2025 07:00 UTC
Suasana kandang kambing milik Decka Vertian Ginanjar di Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Foto: Hasan.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Sejumlah peternak kambing di Kabupaten Mojokerto dibanjiri pesanan hewan kurban saat menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Hal ini seperti dialami Decka Vertian Ginanjar (36), warga Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Sejak sebulan terakhir, penjualan kambing milik Decka mulai dipadati pembeli dari berbagai wilayah di Mojokerto.
Hingga saat ini, tak kurang dari 25 ekor kambingnya telah laku terjual. Dua jenis kambing paling laris diserbu pembeli, yakni Peranakan Etawa (PE) dan domba Texel atau gibas.
"Sudah ada lonjakan, sampai hari ini sudah laku 25 ekor. Biasanya, mendekati Iduladha pesanan lebih ramai lagi,’" katanya, Senin 12 Mei 2025.
BACA: Menjelang Iduladha, Harga Sapi di Probolinggo Meningkat 10-40 Persen
Di lahan peternakannya seluas 1.000 meter persegi itu, Ginanjar telah berhasil mengembangbiakan sebanyak 300 ekor kambing yang dirawat dengan dibantu beberapa karyawannya.
"Yang paling banyak laku jenis kambing PE karena posturnya lebih tinggi, jenjang, dan bulunya juga menarik," tambahnya.
Setiap harinya, perawatannya pun dirasa cukup mudah, yakni cukup diberi pakan berupa campuran rumput pakchong dan rumput biasa, ampas tahu, polar atau limbah gandum, serta indigofera.
Untuk menjaga kebersihan kandang, maka penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah penyakit rutin dilakukan.
"Kandang kami ini berada diatas, jadi kotoran kambinya bisa terpisah jadi bersih," terangnya.
Untuk harga kambingnya pun bervariasi. Ia mematok dengan nominal berdasarkan ukuran tampilan bodi, dan warna bulu seperti domba gibas untuk kurban dibanderol antara Rp 1,8 sampai 2,7 juta per ekor.
BACA: Disperta Kabupaten Probolinggo Periksa Hewan Kurban sebelum dan sesudah Disembelih
Lalu, kambing Jawa Randu senilai Rp 2,7 hingga 3,2 juta per ekor dan kambing PE seharga Rp 3 sampai 4,8 juta per ekor.
Omzet yang didapat Ginanjar hingga saat ini mencapai puluhan juta rupiah. Nominal itu dipastikan lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan normal.
Di luar momentum Iduladha, rata-rata pemasukannya mencapai Rp 30 juta dengan keuntungan bersih sebesar Rp 7 juta. "Harapannya Iduladha tahun ini lebih tinggi, bisa laku 250 sampai 300 ekor," pungkasnya.