Jumat, 19 October 2018 10:36 UTC
Nilai tukar rupiah yang mencapai Rp15 ribu per dolar AS dinilai mulai stabil dan menuju titik keseimbangan. FOTO: DOK.
JATIMNET.COM, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini sudah mulai stabil di kisaran Rp15.200 per dolar AS. Angka tersebut sudah dianggap stabil dan bergerak sesuai mekanisme pasar.
Kurs refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar AS Rate (Jisdor) yang diumumkan di laman BI, Jumat 19 Oktober 2018 menunjukkan rupiah berada di kisaran Rp15.221 per dolar AS.
“Kondisi nilai tukar tetap stabil, pasokan dan permintaan di pasar berjalan baik, mekanisme pasar bergerak secara baik,” kata Perry seperti dikutip Antara Jumat 19 Oktober 2018.
Pergerakkan nilai tukar rupiah setelah menembus level Rp15 ribu per dolar AS relatif stabil dengan tingkat volatilitas yang tidak terlalu dalam.
Sementara, kalangan ekonom menyebutkan nilai tukar rupiah yang sudah berada di kisaran Rp15.000-an per dolar AS merupakan titik keseimbangan (ekuilibrium) baru yang mencerminkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Ekonom Agustinus Prasetyantoko meyakini rupiah akan sulit kembali menguat dari level saat ini mengingat ketidakpastian ekonomi global. Bahkan nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan berlanjut yang menyebabkan pengetatan likuiditas global.
“Dengan pasokan dan likuiditas yang terbatas, kita tidak akan kembali ke Rp13.000 atau Rp14.000. Angka Rp15.000 inilah titik keseimbangan baru buat rupiah kita,” ujar Agustinus belum lama ini.
Untuk mengurangi dampak ketidakpastian ekonomi global di sisa tahun, perbankan memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate satu kali lagi, menjadi enam persen, setelah lima kali kenaikan sepanjang tahun.
“Bunga Acuan BI masih akan naik lagi sebesar 25 basis poin,” kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto, Rabu 17 Oktober 2018 kemarin.