Sabtu, 05 December 2020 23:00 UTC
MENGHILANG. Pihak keluarga menunjukkan foto Rahman kepada awak media, Sabtu, 5 Desember 2020. Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Seorang pemuda asal Kabupaten Probolinggo dilaporkan menghilang saat terjadi banjir lahar panas gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Selasa, 1 Desember 2020. Belum dipastikan apakah dia jadi korban banjir lahar panas Semeru atau berhasil selamat. Hingga lima hari setelah kejadian, tidak ada kabar keberadaannya.
Dia adalah Fathor Rahman, 26 tahun, warga Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Menurut keterangan keluarga, Rahman merupakan sopir kendaraan alat berat jenis ekskavator di areal penambangan pasir yang berada di sungai aliran lahar gunung Semeru di Lumajang.
Ayah Rahman, Arsono, mengatakan Rahman telah lama bekerja sebagai sopir ekskavator dan baru sekitar setahun terakhir bekerja di Lumajang.
BACA JUGA: Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, 500 Warga Mengungsi
Rahman biasanya pulang ke rumah di Probolinggo setiap satu minggu hingga sebulan sekali. Sebelum dinyatakan hilang, Rahman sempat pulang, Sabtu 21 November 2020.
"Sempat pulang dua hari, lalu balik lagi Senin 23 November 2020," ujarnya, Sabtu, 5 Desember 2020.
Arsono menjelaskan saat itu Rahman berpamitan kembali untuk bekerja di areal penambangan pasir di Lumajang.
"Keluarga sebenarnya masih sempat berkomunikasi dengan Rahman, namun setelah ada kabar terjangan lahar gunung api Semeru, keluarga sudah hilang kontak dengannya," katanya.
Berbagai upaya dilakukan keluarga agar bisa berkomunikasi dengan Rahman, termasuk menghubungi perusahaan tempat Rahman bekerja namun tak membuahkan hasil.
Keluarga juga telah mendatangi Polsek Paiton guna melaporkan hilangnya Rahman. "Saya harap segera ditemukan dan semoga dalam kondisi masih sehat," katanya.
BACA JUGA: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Puluhan Warga Diungsikan
Sementara itu, Kepala Desa Petunjungan Agus Herwanto menyampaikan dari keterangan rekan Rahman yang datang ke Probolinggo, diketahui saat gunung Semeru meletus, Rahman sedang tertidur pulas di mes atau tempat menginap di areal penambangan pasir.
Rahman kemudian dibangunkan agar menyelamatkan diri lantaran erupsi gunung api Semeru. Saat para pekerja tambang pasir sibuk menyelamatkan diri, Rahman tidak diketahui keberadaannya.
"Ttahunya kalau Rahman hilang setelah dua rekan kerjanya dari Lumajang datang ke rumah keluarganya dan menceritakan apa yang terjadi," kata Agus.