Senin, 29 September 2025 22:00 UTC
Tim SAR gabungan sedang mengidentifikasi bangunan di Ponpes Al-Khoziny yang ambruk, Senin sore, 29 September 2025. Foto: SAR Surabaya.
JATIMNET.COM, Sidoarjo - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kanwil Kemenag Jatim) menyampaikan keprihatinannya atas ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Apalagi, peristiwa yang terjadi pada Senin sore, 29 September 2025 merenggut korban dan mengakibatkan sejumlah santri dan pengurus ponpes mengalami luka-luka.
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kabid Pontren) Kanwil Kemenag Jatim Imam Turmidi menegaskan bahwa pihaknya bersama Kemenag pusat akan terus memantau perkembangan kondisi di lapangan.
“Kementerian Agama, dalam hal ini bidang pondok pesantren, tentu menyampaikan rasa prihatin atas musibah ini dengan harapan mudah-mudahan para korban segera ditemukan dan bisa ditangani sebaik-baiknya,” ujarnya di Sidoarjo.
BACA: Daftar 83 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Satu Meninggal Dunia
Imam menambahkan, selama ini pembangunan yang bersumber dari bantuan Kemenag memiliki mekanisme pengawasan. Penerima bantuan juga diwajibkan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) sebelum proses pembangunan dilaksanakan.
“Kalau memang bantuan (pembangunan di Ponpes Al-Khoziny) itu dari Kemenag, tentu ada pengawasannya. Biasanya, sebelum pelaksanaan, penerima mengikuti bimtek terlebih dahulu. Jadi, kami mendampingi agar sesuai dengan tujuan yang dicapai,” jelasnya.
Terkait insiden robohnya bangunan tersebut, ia menekankan perlunya evaluasi agar pengawasan pembangunan pesantren ke depan lebih ketat. “Kita harus belajar dari setiap kejadian, ambil hikmahnya supaya ke depan lebih baik lagi,” katanya.
Imam juga membuka kemungkinan adanya bantuan rehabilitasi dari pemerintah. “Kalau memang dibutuhkan bantuan, itu tugas pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Agama untuk merehabilitasi. Karena ini kejadian luar biasa, insyaallah akan mendapat perhatian lebih, tidak hanya untuk Ponpes Al-Khoziny, tetapi juga pesantren lain agar pembangunan sesuai ketentuan,” terangnya.
BACA: Musala Ponpes Al-Khoziny Ambruk, 1 Meninggal dan 78 Luka
Sementara itu, proses evakuasi korban masih terus dilakukan hingga Senin malam. Tim gabungan dari Polda Jatim, Basarnas, BPBD, TNI, serta relawan menurunkan sejumlah alat berat.
Langkah ini untuk membantu pencarian santri dan pengurus yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan.
Proses pencarian berlangsung ekstra hati-hati karena kondisi bangunan masih rawan runtuh. Petugas SAR gabungan memastikan upaya evakuasi dilakukan dengan penuh kewaspadaan demi keselamatan semua pihak.
Hingga Senin malam, pantauan di lokasi menunjukkan tim penyelamat masih bekerja keras menyingkirkan material bangunan. Warga sekitar juga terlihat memberikan dukungan moral kepada keluarga korban yang menunggu dengan cemas di sekitar pondok.
Bangunan Ponpes Al-Khoziny yang berlokasi di kawasan Buduran, Sidoarjo ambruk sekitar pukul 15.35 WIB. Insiden tersebut menyebabkan sejumlah santri tertimpa reruntuhan, sementara korban luka telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.