Kamis, 07 January 2021 07:00 UTC
BANGUNAN DINSOS: Bangunan Loka Bina Karya (LBK) Budi Luhur milik Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto di Kelurahan Kedungmaling, Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, banyak yang rusak parah. Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Kondisi bangunan Loka Bina Karya (LBK) Budi Luhur milik Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto di Kelurahan Kedungmaling, Desa Brangkal, Kecamatan Sooko memprihatinkan sekali, sehingga tak layak digunakan.
Berdasarkan pantauan jatimnet.com di lokasi, Kamis, 7 Januari 2021 kondisi bangunan yang dibangun sejak tahun 1984 dan mulai digunakan pada tahun 1985 mengalami rusak berat.
Tampak, beberapa bagian bangunan di lahan seluas kurang lebih 300 meter persegi tersebut mengalami keretakan sangat parah. Beberapa gawangan pintu di sejumlah ruangan terlihat lapuk dan sudah dimakan rayap.
Kerusakan parah terlihat dari cor-coran atap teras yang hampir runtuh, dan plafon yang pecah di beberapa ruangan. Seperti teras, kamar, dan ruang pelatihan.
BACA JUGA: Ke Mojokerto, Mensos Risma Temuai warga di ekslokalisasi
Hanya saja, aktivitas pelatihan masih dilaksanakan, bahkan sejumlah anggota pelatihan masih melakukan usahanya setiap hari untuk memenuhi kehidupan.
Seperti yang dilakukan Purdianto, dirinya yang merupakan warga setempat dan juga anggota pelatihan di LBK Budi Luhur mengaku memang khawatir dengan kondisi bangunan yang mengalami kerusakan perlahan-lahan disetiap bagian.
Walaupun begitu, bangunan pelatihan ini tetap digunakan untuk kegiatan pelatihan Dinsos. Termasuk pelatihan masak memasak di ruang tengah sekitar satu bulan lalu.
"Ya takut, cumankan saya di sini juga gratis. Kami mah menerima saja yang penting bersihin tempatnya. Selain itu sudah bertahun-tahun menerima jasa jahit di sini juga," ungkapnya, Kamis, 7 Januari 2021.
BACA JUGA: Hujan Deras, Akses Penghubung Dusun Rusak Parah
Pur sapaan akrab pelanggannya, menyebut kalau kebocoran tergantung arah angin pada saat hujan."Bocornya yah lihat arah angin, kaya di sini (sembari menunjuk bagian plafon yang bocor di salah satu kamar tempat dirinya membuat pola)," bebernya yang sudah 10 tahun lalu menjahit.
Hanya saja, dirinya dan satu rekannya yang lain memilih tetap bertahan dengan kondisi bangunan yang tak layak digunakan bahkan dihuni tersebut.
"Pihak Dinsos sudah tau kok, mungkin akan diperbaiki. Cuman saya memang gak pernah tanya sih," sebut pria yang memiliki keahlian menjahit pakaian maupun wanita sejak sepuluh tahun.
BACA JUGAl Pemkab Mojokerto Terima Bantuan CPTS dari Bank Jatim
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Lutfhi Ariyono, menjelaskan bangunan tersebut sempat diajukan pembiayaan rehab bangunan pada tahun 2019. Namun, usulan tersebut tak mendapatkan restu dari pemerintah.
"Tahun ini tidak bisa, tapi kita coba ajukan lagi lewat PAPBD 2021. Setiap tahunkan pasti mengajukan, tapi acc tidaknya kan belum tahu," sebutnya.
Dirinya, tak menampik bangunan yang memiliki aula, ruang tamu, kantor, tiga kamar, dan dua kamar mandi ini, masih digunakan untuk pelatihan dan dua anggota pelatihan BLK membuka usaha jahitnya. "Masih dipakai, kita semakdmimal mungkin. Sebelum dilakukan pelatihan kita cek dulu tapinya," tandas Lutfhi.
