Logo

Balai Karantina Pertanian Surabaya Lepas Ekspor Perkebunan Senilai Rp 692 Miliar

Reporter:,Editor:

Senin, 14 December 2020 07:00 UTC

Balai Karantina Pertanian Surabaya Lepas Ekspor Perkebunan Senilai Rp 692 Miliar

EKSPOR PERKEBUNAN. Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya mencatat ekspor produk perkebunan 19,8 ribu ton senilai Rp 692 miliar. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya - Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya mengungkapkan baru saja mengekspor hasil perkebunan sebanyak 19,8 ribu ton, dengan nilai mencapai Rp 692 miliar. 

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi mengatakan, komoditi sektor perkebunan yang diekspor ini melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Juanda. Pengiriman ini termasuk dalam bagian pelepasan ekspor raya menyambut Hari Perkebunan Nasional ke-63 tahun 2020.

Musyaffak menyebutkan, paling banyak komoditas yang diekspor diantaranya, kelapa sawit sebanyak 13,6 ribu ton, dan kacang mede 2,5 ribu ton. Kemudian produk hasil kelapa seperti kelapa bulat, kopra, hingga santan kelapa sebanyak 1,5 ribu ton. lalu produk kakao bubuk dan pasta 611 ton, serta cengkeh 544 ton.

"Selebihnya tersebar dalam 15 komoditas perkebunan lainnya,” ujar Musyaffak dalam keterangan resminya, Senin 14 Desember 2020. 

BACA JUGA: Ekspor Ikan dan Udang Jatim Menggairahkan

Pun demikian, Musyaffak menuturkan, komoditas yang diekspor kali ini tidak hanya dari Jawa Timur. Beberapa didatangkan dari berbagai daerah sentra produksi dan dikumpulkan di Jawa Timur untuk diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak maupun Bandara Juanda.

Saat ini, kata dia, pemerintah terus mendorong akselerasi ekspor sektor pertanian ke beberapa negara. Peningkatan kapasitas ekspor juga menjadi bagian upaya pemulihan ekonomi, yang menjadi prioritas di tengah pandemi Covid-19 yang masih tmelanda.

Sementara Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengatakan, dari rekaman sistem perkarantinaan pertanian IQFAST mencatat komoditas perkebunan yang laris di pasar dunia selain sawit dan produk turunannya adalah kelapa, kopi, karet, mede dan pinang biji. 

BACA JUGA: Jatim Ekspor Bìhǔ Kering Seberat 2,9 Ton ke Cina

"Selain itu rempah juga menunjukkan tren permintaan yang cukup tinggi, khususnya di saat musim pandemi ini," kata Jamil.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ekspor sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang signifikan. Di dua kuartal pertumbuhannya cukup bagus. Pada kuartal satu misalnya tumbuh 2,19 persen, dan kuartal 2 tumbuh 2,15 persen (Y o Y). 

"Lebih dari 70 persen ekspor pertanian disumbang oleh sub sektor perkebunan. Ke depan, agar dapat lebih memberikan dampak dan nilai tambah hasil perkebunan ini kita olah dahulu, baru di ekspor," tandasnya.