Logo

Jatim Ekspor Bìhǔ Kering Seberat 2,9 Ton ke Cina

Reporter:,Editor:

Senin, 30 November 2020 04:20 UTC

Jatim Ekspor Bìhǔ Kering Seberat 2,9 Ton ke Cina

Bìhǔ: Salah seorang petugas dari balai karantina pertanian Surabaya melihat kondisi Bìhǔ kering. Foto: Balai Karantina Pertanian Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi menyebut potensi ekspor Bìhǔ kering dari Jawa Timur sangat menjanjikan. Salah satu negera yang meminatinya yakni Cina. 

Bìhǔ merupakan nama lain dari Tokek dalam bahasa Mandarin. Pada 25 November 2020, Kementan melalui Karantina Pertanian Surabaya melakukan sertifikasi 2,9 Ton Bìhǔ kering tujuan Cina senilai Rp 117 juta. 

Ekspor Bìhǔ ini bukan yang pertama kali dilakukan. Dalam catatan Balai Karantina Pertanian Surabaya, selama periode Januari-November 2020 ekspor Bìhǔ kering tercatat sebanyak 10 kali. Dengan negara tujuan diantaranya, Cina, Taiwan, dan Hongkong.

"Selain itu berdasarkan data Otomasi Karantina Pertanian, Bìhǔ kering yang diekspor sepanjang Januari - November mencapai 33,913 Ton dari beberapa perusahaan di Jawa Timur,” ujar Musyaffak tertulis, Senin 30 November 2020. 

Di Cina, Bìhǔ biasa dipakai untuk bahan baku obat tradisional. Ramuan tersebut dipercaya dapat mengusir masuk angin, mengobati asma dan penyakit kulit bahkan tumor serta kanker. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tidak heran apabila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti.

Sementara dokter hewan Balai Karantina Pertanian Surabaya drh. Oki mengatakan, semua Bìhǔ sudah melewati pemeriksaan sebelum diekspor. Bìhǔ kering diperiksa baik secara fisik maupun dokumen oleh Karantina Pertanian Surabaya wilker Tanjung Perak.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, Bìhǔ kering tersebut dokumennya lengkap dan memenuhi syarat, sehingga Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH 12) dapat diterbitkan," kata Oki.