Logo

BAKTI Bukukan Pendapatan Rp 2,9 Triliun

Reporter:

Kamis, 17 January 2019 00:30 UTC

BAKTI Bukukan Pendapatan Rp 2,9 Triliun

Direktur Utama BAKTI Anang Latif. Foto: Kemenkominfo

JATIMNET.COM, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) tercatat sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dengan pendapatan terbesar kedua pada 2018. Dalam Nota Keuangan Tahun Anggaran 2019 yang dirilis Kementerian Keuangan, selama 2018, BAKTI membukukan pendapatan sebesar Rp 2.989 miliar.  

"Sektor telekomunikasi adalah salah satu sektor penyumbang PNBP terbesar buat Negara. Bahkan sebagian PNBP sektor telekomunikasi berupa PNBP Universal Service Obligation/USO, yang dipungut dari 1,25 persen pendapatan kotor dari operator telekomunikasi, dikelola langsung oleh BAKTI," kata Direktur Utama BAKTI Anang Latif dalam laman resmi Kominfo.go.id, Rabu 16 Januari 2019.  

BAKTI menempati posisi nomor 2 pendapatan BLU terbesar dari sekitar 224 BLU yang ada di Indonesia. Tahun 2019, BAKTI diberi target pendapatan mencapai Rp 3.168,7 Miliar atau meningkat 6,0 persen dibandingkan dengan outlook 2018

"Sebagai BLU peringkat 2 dari jumlah dana yang dikelola setiap tahunnya, BAKTI selalu mengutamakan bagaimana layanan telekomunikasi dan internet bisa secepatnya dinikmati oleh masyarakat yang belum pernah terima sinyal sebelumnya dengan kualitas yang memadai," tutur Anang Latif.

BACA JUGA: Akses Internet Jangkau 2.451 Lokasi di Daerah Tertinggal

Anang menjelaskan tugas utama BAKTI untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. Bahkan, BLU di bawah Kementerian Kominfo itu berupaya untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia.

"Mengatasi bagaimana saudara-saudara kita yang ada di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dan perbatasan merasakan menjadi bagian dari NKRI dan merasakan juga buah pembangunan pemerintah berupa infrastruktur telekomunikasi yaitu sinyal seluler dan internet," jelasnya.

Meski demikian, Anang menyatakan tantangan yang dihadapi oleh BAKTI sangat kompleks. Mulai dari lokasi yang sangat terpencil hingga sulit dijangkau karena akses jalan terkadang belum tersedia.

BACA JUGA: Kemenkominfo Dorong Industri Pertanian dan Perikanan Go Digital

"Namun demikian hal tersebut tidak menyurutkan semangat BAKTI untuk menghadirkan sinyal untuk masyarakat," tandasnya.

Menurut Anang, BAKTI akan terus berupaya menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia. "BAKTI akan menghadirkan teknologi terkini untuk layanan internet cepat dengan meyiapkan jaringan Palapa Ring dan Satelit multifungsi demi pemerataan layanan," ungkapnya.

Dalam Nota Keuangan itu, nama BAKTI masih tercatat dengan nama Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informasi (BP3TI). Peningkatan pendapatan BLU dimungkinkan karena adanya pergeseran dari Satker PNBP menjadi Satker BLU guna peningkatan layanan kepada pubik. Namun demikian, BAKTI juga telah melakukan terobosan pembiayaan dan mulai melakukan penatapan tarif untuk penggunaan Palapa Ring Barat.