Logo

Bakteri di Kulit Katak Mampu Melindunginya dari Penyakit

Reporter:

Senin, 24 June 2019 05:12 UTC

Bakteri di Kulit Katak Mampu Melindunginya dari Penyakit

Katak Hijau. Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya – Ilmuwan di Universitas Exeter dan Masyarakat Zoologi  London menemukan, jika bakteri di kulit katak mampu melindunginya dari virus yang mematikan.

Temuan ini mampu mencegah katak punah akibat terserang penyakit. Amfibi menerima dampak paling keras akibat perubahan di alam.

Lebih dari 40 persen spesies mendekati kepunahan akibat sejumlah faktor, seperti patogen, hilangnya habitat dan perubahan iklim, dikutip dari Bbc.com, Senin 24 Juni 2019.

Ilmuwan Inggris berupaya mengetahui bagaimana katak mampu melawan ranavirus, yang mampu membunuh banyak katak dalam waktu yang singkat di kolam Inggris.

BACA JUGA: Arca Ganesha Kerajaan Kadiri Ditemukan di Galian Perumahan

Mereka menemukan kaitan, antara menyebarnya wabah dan terbentuknya bakteri di kulit katak, di populasi lain sepanjang Inggris Selatan.

Ini memberikan contoh jika di alam liar terdapat korelasi, antara populasi yang terjangkit dan yang tidak, dan campuran bakteri di kulit, kata Dr Lewis Campbell dari Universitas Exeter.

“Ini adalah peluru perak melawan virus, sangat potensial,” katanya.

Penelitian ini bertujuan untuk menyelamatkan lebih banyak spesies katak yang terlihat di kolam di Inggris.

BACA JUGA: 40 Tahun Punah, Siput Tanah Bermuda Bangkit dari Kematian

Terdapat bukti yang terus bertambah, jika bakteri di kulit amfibi mampu melindungi dari jamur chtrid, penyakit lain yang mematikan bagi katak, yang umum dijumpai di dunia.

Cocktail, atau yang umum disebut bakteri yang bersahabat, telah dikembangkan sehingga memungkinkan untuk menolong katak.

“Pekerjaan kami menyarankan, setelah melalui penelitian dan upaya yang cukup, terapi probiotik serupa mungkin efektif melawan ranavirus, kata Dr Xavier Harrison, juga dari Universitas Exeter.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal “Frontiers in Microbiology”.