Sabtu, 02 February 2019 05:59 UTC
Ketua Komite Adhoc Integritas, Ahmad Riyadh dalam jumpa pers yang didampingi Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, di Jakarta, Jumat 1 Februari 2019. Foto: pssi.org
JATIMNET.COM, Surabaya - Mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Badrodin Haiti diangkat menjadi anggota penasehat Komite Adhoc PSSI bersama dua orang lainnya yakni DR Noor Rochmat SH MH (Jampidum Kejaksaan Agung) serta Prof DR M. Soleh SH MH (Guru Besar Universitas Airlangga dan Mantan Wakil Ketua MA).
Ketua Komite Adhoc Integritas, Ahmad Riyadh UB PhD mengatakan bersama dengan tiga anggota komite, mereka selanjutnya akan menggelar pertemuan untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan Satuan Tugas Anti Mafia Bola dari Kepolisian Republik Indonesia.
BACA JUGA: Satgas Geledah Rumah Eks Exco PSSI
Ada pun, tiga anggota Komite Adhoc antara lain Prof DR Abdul Rohmat Budiono SH MH (Guru Besar Universitas Brawijaya), Brigjen Hilman SIK SH MH (Polri), Daru Tri Sadono (Kejaksaan Agung) SH MHum.
"Sesuai amanat Exco di Kongres PSSI, dalam dua pekan kami membentuk struktur keanggotaan tim Komite Ad Hoc Integritas. Dari nama yang ada ini, sebagian ada yang administrasi dengan instansinya masih dalam tahap surat menyurat," kata Riyadh dalam jumpa pers yang didampingi Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, di Jakarta, Jumat 1 Februari 2019.
Riyadh menambahkan, Komite ini dibentuk untuk mencegah dan memerangi pengaturan skor maupun perencanaan skor. Komite tersebut merupakan cikal bakal dibentuknya Departemen Integritas PSSI.
BACA JUGA: Satgas Anti Mafia Bola Geledah PSSI Jawa Timur
"Komite ini akan bekerja selama setahun karena Departemen Integritas ditargetkan bisa terbentuk pada 2020," ujarnya dalam laman pssi.org.
FIFA memang sudah mengarahkan kepada para anggota mereka untuk membentuk Departemen Integritas sejak 2017 lalu. Karena itu, Komite Adhoc Integritas diharapkan segera bersinergi dengan Satgas Antimafia Bola yang dibentuk kepolisian.
Tugas pertama Komite Ad Hoc Integritas yakni program internal selama sebulan. Salah satunya untuk berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, Kejaksaan, Kemenpora, pemerintah dan instansi lain.
BACA JUGA: Satgas Anti Mafia Bola Dalami Pengaturan Skor di Jatim
Riyadh yang pernah menjabat sebagai Komite Banding PSSI di tahun 2011 itu menjelaskan, jumlah lima orang yang terlibat di Komite Ad Hoc Integritas saat ini sudah cukup. Namun, Ia juga bakal melihat perkembangan intensitas pekerjaan sebelum memutuskan untuk menambah dua personel lain.
Sebelum kompetisi dimulai, Tim Ad ahoc Integritas memiliki kesempatan untuk me-review hal-hal yang kurang tepat untuk disempurnakan, seperti tata aturan atau legal yang semuanya bertujuan supaya integritas PSSI terjaga.
" Jadi, Integritas itu merupakan kumpulan kedisiplinan, hukum, etika. Hasilnya, nanti kita akan buat rekomendasi etika dalam bentuk hukum olahraga yang juga akan diserahkan ke pemerintah," tutur Riyadh.