Kamis, 07 November 2019 13:05 UTC
Papan nama SDN Gentong Pasuruan. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Surabaya – Polisi memeriksa empat orang sebagai saksi terkait kasus ambruknya atap bangunan SD Negeri Gentong 1 Kota Pasuruan yang menewaskan seorang guru dan seorang siswa.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, empat orang tersebut diantaranya dua orang pejabat pembuat komitmen Dinas Pendidikan Kota Pasuruan dan dua orang pihak rekanan yang membangunan SD Negeri Gentong 1 Kota Pasuruan pada tahun anggaran 2012.
“Perlu saya koreksi, pemanggilan berdasarkan proyek 2012 bukan 2017,” ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengoreksi keterangan sebelumnya, di Mapolda Jatim, Kamis 7 November 2019.
Keempat orang tersebut diantaranya menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, serta RTH (43) dan MR (42) selaku pejabat pembuat komitmen rehabilitasi gedung sekolah pada 2012.
BACA JUGA: Labfor Kepolisian Temukan Atap SDN Gentong Tak Sesuai Spesifikasi Bangunan
Sementara, dua orang rekananan yakni Direktur CV Andalus, LS (38), yang mengerjakan proyek rehabilitasi gedung SDN Gentong 1. “Selanjutnya SSM (40), direktur CV DHL Putra, mitra pekerjaan yang sama untuk proyek ini,” lanjut Barung.
Barung menambahkan, empat orang tersebut rencananya diperiksa sebagai saksi oleh Polresta Pasuruan sebagai saksi.
“Kami minta keterangan, akan kami tunggu updatenya,” kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.
BACA JUGA: Atap SDN Ambruk, Pengamat Minta Kebijakan Rehabilitasi Dikembalikan ke Sekolah
Sebelumnya, Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Jawa Timur menemukan material atap SD Negeri Gentong 1, Gadingrejo, Kota Pasuruan tak sesuai dengan spesifikasi bahan bangunan semestinya.
Untuk mengusut kasus itu, Polresta Pasuruan mencocokkan temuan Labfor terkait bahan bangunan dengan material bangunan yang terangkum dalam perencanaan (Rancangan Anggaran Biaya) pembangunan sekolah.
Atap SD Negeri Gentong 1 ambruk pada Selasa, 5 November 2019. Dua orang meninggal, yakni guru pengganti dan seorang siswa, serta belasan siswa lain terluka.