
Reporter
ZulafifSabtu, 8 Februari 2020 - 13:00
Editor
Ishomuddin
BELAJAR DARURAT. Siswa SDN Resongo 4, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo, belajar di parkiran sekolah akibat kondisi atap kelas yang rusak dan nyaris ambruk, Sabtu, 8 Februari 2020. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Nasib malang dialami para siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Resongo 4, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo. Mereka terpaksa belajar di parkiran sekolahnya lantaran kondisi atap kelas yang rusak dan nyaris ambruk.
Bagian plafon dan konstruksi rangka atap sudah berjatuhan. Kondisi tersebut terjadi karena kontruksi atap sekolah sudah keropos akibat termakan usia. Lima ruang kelas mulai kelas 1 hingga kelas 5 sudah tak layak digunakan karena mengalami kondisi sama.
Sedangkan ruang kelas 6 masih bisa dipakai namun kondisi konstruksi atapnya juga mulai mengkhawatirkan. Kondisi demikian, memaksa proses belajar di sekolah setempat dibuat multigrade atau siswa kelas 1 digabung dengan siswa kelas 2 dan 3, dan siswa kelas 4 digabung kelas 5.
BACA JUGA: Plafon SDN Sumberpoh Probolinggo Ambruk Karena Usia
Agar tidak membahayakan para siswa, pihak sekolah akhirnya memindahkan siswa kelas 1, 2 dan 3 belajar di parkiran sekolah, sedangkan siswa kelas 4 dan 5 belajar di musala.
Guru kelas 6 SDN setempat, Yulisa, mengungkapkan kondisi atap sekolah yang nyaris ambruk sudah terjadi selama dua tahun terakhir. Pihak sekolah hanya bisa berharap agar pemerintah daerah segera memperbaiki atap gedung sekolah.
“Kami hanya ingin secepatnya atap sekolah segera diperbaiki. Kami khawatir nantinya ambruk dan menimbulkan korban. Apalagi saat ini hujan deras kerap mengguyur. Makanya kami menyiasatinya dengan belajar di tempat aman sementara,” kata Yulisa.
BACA JUGA: Sekolah di Tenda Darurat, Siswa SD di Probolinggo Dibantu Kipas Angin
Sementara kepala sekolah SDN setempat, Sudiyanto, menyebutkan jika jumlah siswanya ada 44 orang. Menyikapi kondisi sekolah yang sudah tak layak, Sudiyanto mengaku telah melaporkannya ke Dispendik setempat.
Untuk sementaa seluruh siswa tidak diperbolehkan melakukan aktifitas belajar mengajar di dalam ruang kelas. Sebagai gantinya, aktivitas belajar mengajar akan dipindahkan ke dalam tenda darurat dari BPBD Kabupaten Probolinggo.
“Kami sudah laporkan ke Dinas Pendidikan dan mulai Senin besok (10 Februari 2020), proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) siswa sudah diharuskan pindah ke tenda darurat. Termasuk perbaikan atap, informasinya segera dilakukan,” katanya.