Rabu, 15 January 2020 13:50 UTC
TENDA DARURAT. Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto bersama Muspika Pakuniran, Rabu, 15 Januari 2020, meninjau siswa SDN Gunggungan Lor yang sekolah di tenda darurat BPBD setelah sekolah mereka rusak karena angin dan hujan. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto bersama pejabat Muspika Pakuniran, Rabu, 15 Januari 2020, meninjau SD Negeri Gunggungan Lor yang rusak akibat diterjang angin dan hujan deras.
Peninjauan dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini para siswa yang belajar dalam tenda darurat bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo setelah bangunan sekolah mereka rusak diterjang angin dan hujan deras.
Eddwi dan pejabat Muspika serta pihak sekolah mengecek satu-persatu ruangan sekolah. Ada dua atap ruang kelas yang rusak parah atau ambrol dan dinding di ruang kelas lainnya retak.
BACA JUGA: Gedung Sekolah Rusak Diterjang Angin, Siswa Belajar di Tenda
Menurut Eddwi, aktivitas belajar mengajar siswa masih normal meski belajar dalam tenda darurat dan siswa terlihat semangat. Hanya saja, menurutnya, kondisi dalam tenda yang panas membuat para siswa mengeluh kurang nyaman. Eddwi berjanji akan memberikan bantuan kipas angin bagi tiap tenda yang dijadikan kelas darurat.
“Sampai kini kondisi belajar siswa masih tetap berjalan. Selain bantuan, kami juga memberikan dorongan semangat bagi siswa,” kata Eddwi.
Menyikapi tenda darurat yang kurang nyaman untuk sekolah, Eddwi akan berkoordinasi dengan Muspika dan sekolah untuk mencari solusi agar tempat belajar siswa dicarikan yang lebih layak dan nyaman.
BACA JUGA: Lebih Dari 200 Rumah di Probolinggo Rusak Diterjang Puting Beliung
Guru kelas 5 SD Negeri Gunggungan Lor, Ifa Masruro, mengatakan belajar dalam tenda memang kurang efektif karena kain terpal tenda kurang bisa menahan cuaca panas. Apalagi jika sebelumnya terjadi hujan deras, memicu banyak nyamuk dan mengganggu aktivitas belajar dan mengajar.
“Semoga rehab sekolahnya segera direalisasikan karena kasihan para siswanya juga, aktivitas belajar mereka menjadi terganggu,” kata Ifa.
Ifa mengatakan proses belajar mengajar siswa di dalam tenda darurat itu sudah berjalan sekitar dua pekan.
Kabupaten Probolinggo dilanda hujan disertai angin kencang pada 3 Januari 2020. Ratusan rumah warga di beberapa kecamatan mengalami rusak berat hingga ringan termasuk fasilitas sekolah. Salah satunya SDN Gunggungan Lor.