Logo

Gedung Sekolah Rusak Diterjang Angin, Siswa Belajar di Tenda

Reporter:,Editor:

Kamis, 09 January 2020 16:14 UTC

Gedung Sekolah Rusak Diterjang Angin, Siswa Belajar di Tenda

GEDUNG RUSAK. Tiga tenda milik BPBD di halaman sekolah SD Negeri Gunggungan Lor Kabupaten Probolinggo. Sejak sepekan lalu, siswa belajar di tenda karena gedung sekolah rusak. Foto: Dok BPBD Kab Probolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Aktivitas belajar siswa SD Negeri Gunggungan Lor, Pakuniran Kabupaten Probolinggo berlangsung di bawah tenda sejak gedung sekolah rusak diterjang angin puting beliung sepekan lalu.

Laudia Amanda Putri, siswi kelas 6, merasa tak nyaman belajar di bawah tenda. Menurut dia, hawanya panas, kalau hujan aktivitas belajar dihentikan karena khawatir air membasahi buku. Toh, ia dan siswa lain tak punya pilihan. “Belajar di ruangan takut. Takutnya (gedungnya) nanti malah ambruk,” katanya, Kamis 9 Januari 2020.

BACA JUGA: Lebih Dari 200 Rumah di Probolinggo Rusak Diterjang Puting Beliung

Ada tiga tenda darurat berdiri di halaman sekolah. Seluruhnya pinjaman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Satu tenda menampung siswa dua kelas; 1-2, 3-4, dan 5-6. “Ini sifatnya sementara,” kata Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi.

Menurut dia, proses belajar di dalam tenda berlangsung hingga gedung direnovasi dan siswa dinyatakan aman belajar di dalam ruangan. “(Baru) tenda darurat dibongkar dan diambil kembali,” katanya.

BACA JUGA: Enam Kecamatan di Probolinggo Diterjang Puting Beliung, Petugas Lakukan Pembersihan

Hujan deras disertai angin kencang melanda Probolinggo pada Jumat, 3 Januari 2020 sore. Atap ratusan bangunan porak-poranda diterjang angin. Termasuk atap ruang kelas 5 dan 6 SD Negeri Gunggungan Lor. Dinding sejumlah kelas pun dilaporkan retak. “Gentengnya juga bergelombang,” kata Kepala Sekolah SD Negeri Gunggungan Lor Adri.

Khawatir kerusakan gedung bertambah parah dan mengancam keselamatan siswa, kegiatan belajar dipindahkan ke luar ruangan. Dalam catatan, gedung SD ini dibangun pada 1982 dan pernah direnovasi pada 2013. “Harapan kami semoga (kerusakan gedung) segera diperbaiki, biar kegiatan belajar mengajar kembali normal,” katanya.