Logo

Angon Putu, Nenek di Ponorogo Ajak 48 Cucu hingga Cicitnya Belanja ke Pasar

Reporter:,Editor:

Sabtu, 09 July 2022 08:20 UTC

Angon Putu, Nenek di Ponorogo Ajak 48 Cucu hingga Cicitnya Belanja ke Pasar

Foto : Nenek Lebrok saat mengajak Cucunya belanja di Pasar Legi

JATIMNET.COM, Ponorogo – Tradisi Jawa Angon Putu menjadi suatu daya tarik tersendiri saat salah satu keluarga di Ponorogo mengajak 48 cucu cicitnya untuk membeli jajanan di Pasar Legi Songgolangit, Kabupaten Ponorogo. 

Keluarga tersebut adalah keluarga Nenek Lebrok yang berusia 97 tahun, ia memiliki sebanyak 26 cucu dan 22 cicit dari sembilan orang anak yang telah ia lahirkan. Bahkan cucu pertamanya saat ini telah berusia 57 tahun, sedangkan cicitnya masih ada yang berusia balita. 

Dengan membawa pecut atau cemeti ia menggiring cucu dan cicitnya untuk membeli jajanan di pasar terbesar di Ponorogo itu. Sesampainya di Pasar Legi, satu keluarga tersebut menjadi daya tarik tersendri bagi pengunjung pasar. 

Pasalnya hampir mustahil untuk saat ini mampu memiliki cucu dan cicit yang jumlah mencapai 48 orang. Bahkan diusianya yang nyaris satu abad, nenek Lebrok masih memiliki kesehatan yang baik dengan daya ingat yang kuat.

Baca Juga: Dinsos Ponorogo Catat Ada 55 Lembaga Sosial di Ponorogo, ACT Tidak Termasuk 

Tradisi angon putu adalah sebuah perwujudan syukur, dimana ketika seseorang yang sudah memiliki cucu sejumlah 25 orang diharusnya untuk mengajak cucunya untuk pergi kepasar dan membeli jajanan yang disukai.

Nenek Lebrok sendiri menuturkan tidak memiliki rahasia khusus untuk umur panjangnya. Bahkan untuk makanan pun, sampai saat ini tidak ada pantangan untuk dirinya. “Ben awet kados kulo (biar berumur panjang seperti saya),” kata Lebrok yang disinggung tujuannya angon putu, Sabtu 9 Juli 2022. 

Sementara anak ke-7 Nenek Lebrok, Sudirman, menerangkan jika angon putu ini adalah keinginan ibunya. Saat berkunjung ke cucunya yang ada di Jakarta, ibunya tiba-tiba punya keinginan untuk melakukan tradisi angon putu. 

Keinginan tersebut langsung disambut gembira oleh-oleh anak dan cucunya. Alhasil meski banyak yang berada di luar daerah, dengan bertepatan Hari Raya Kurban, banyak anak cucunya yang menyempatkan datang ke Ponorogo untuk melakukan tradisi angon cucu.

Baca Juga: Di Ponorogo, Hanya Satu SD Negeri yang Memenuhi Pagu 583 lainnya Kekurangan Siswa

“Sebagai rasa syukur. Pribadi ibu atau mbah sendiri. Dari cucu ini buyut kok masih segar, wujud rasa syukur, di emong rasa syukur bersama si mbah, usianya segitu,” terang Sudirman.

Dirman sapaan akrabnya, menuturkan jika syarat umur panjang ibunya adalah dengan tidak memikirkan apa-apa, atau ketika ada malah tidak dijadikan beban. Terlebih dimasa mudanya ibunya adalah seorang penjual nasi pecel yang legendaris. “Ibu itu senangnya berhitung, mungkin itu yang membuat awet dan tidak pikun,” tutur Dirman.