Jumat, 06 November 2020 01:40 UTC

PENGANGGURAN: Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur menyebutkan angka pengangguran terbuka per Agustus 2020 meningkat dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Grafis: BPS Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur menyebutkan angka pengangguran terbuka per Agustus 2020 meningkat dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Jumlahnya pada pertengahan tahun ini mencapai 5,84 persen dari total penduduk di Jatim.
Naik dari Agustus 2020 yang hanya sebesar 3,82 persen. Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengakui terjadi lonjakan 2,88 persen poin untuk pengangguran terbuka tahun ini.
Dari data yang dikumpulkannya, angka pengangguran di Jatim mencapai 1,30 juta orang. Naik 466 ribu orang dibanding bulan yang sama tahun lalu. "Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, pengangguran terbuka di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaannya," ujar Dadang, Kamis 5 November 2020.
Ia menyebutkan, pengangguran terbuka di perkotaan sebesar 7,37 persen, sedangkan perdesaan sebesar 4,13 persen.
BACA JUGA: Disnakertrans Jatim Beber Penyebab Banyaknya Pekerja Tak Menerima Kartu Pra Kerja
Sementara menurut pendidikan, pengangguran terbuka untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 11,89 persen. Disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,34 persen.
Dengan kata lain, kata dia, permasalahan titik temu antara tawaran tenaga kerja lulusan SMK/SMA di Jawa Timur dengan tenaga kerja yang diminta di pasar kerja masih terjadi.
"Yang menjadi cukup rendah menurut lulusan, yakni pendidikan SD ke bawah, yang kontribusinya hanya 2,78 persen. Mungkin karena penduduk dengan pendidikan rendah cenderung lebih mudah menerima tawaran pekerjaan apa saja tanpa banyak mengajukan persyaratan karena keterbatasan pendidikan atau ijazah yang dimiliki," bebernya.
Secara keseluruhan, lanjut Dadang, jumlah angkatan kerja Agustus 2020 sebanyak 22,26 juta. Meningkat 1,81 persen atau sekitar 396,37 ribu dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Angkatan kerja ini merupakan jumlah penduduk yang bekerja dan pengangguran.g
BACA JUGA: Dampak Covid-19, 6.900 Pekerja Kehilangan Pekerjaan di Jatim
"Pada Agustus 2020, sebanyak 20,96 juta orang penduduk di Jawa Timur bekerja sedangkan sebanyak 1,30 juta orang menganggur," kata dia. H
Dadang melanjutkan, sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jawa Timur juga mengalami peningkatan. TPAK pada Agustus 2020 tercatat sebesar 70,33 persen.
Meningkat 0,72 persen poin dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan TPAK tersebut, lanjut Dadang, memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.
"Kenaikan TPAK ini utamanya disebabkan oleh kenaikan penduduk bekerja yang terserap di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan," tandasnya
