Senin, 17 February 2020 23:00 UTC
ANGIN KENCANG. Warga bersama personel kepolisian dan TNI sedang mengevakuasi reruntuhan akibat angin kencang di salah satu rumah di Dusun Cerme, Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Senin sore, 17 Februari 2020. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Ngawi – Angin kencang melanda Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Senin sore, 17 Februari 2020. Akibatnya, sembilan rumah warga di Dusun Cerme rusak. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp150 juta.
Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi Edi Yuli Erwanto mengatakan nilai kerugian sebanyak itu tidak hanya dihitung dari bangunan yang rusak. Perabot yang di dalam rumah yang terdampak didata. “Satu rumah mengalami rusak total,” katanya saat dihubungi, Senin malam.
Selain itu, kerusakan dengan kategori sedang menimpa satu rumah. Sedangkan tujuh lainnya mengalami kerusakan ringan lantaran hanya bagian atapnya yang ambrol. Edi menjelaskan selain diterjang angin, rusaknya bangunan rumah itu juga akibat tertimpa pohon jati yang tumbang.
BACA JUGA: BPBD Jatim: Angin Kencang Menerjang Sebelas Daerah di Jatim
Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat bencana itu. Para penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri. “Untuk para korban yang rumahnya roboh dan ambruk berteduh (bermalam) di kediaman keluarga dekatnya untuk sementara,” kata Edi.
Menurut dia, angin dengan kecepatan 20 kilometer per jam yang melanda Dusun Cerme, Desa Gentong, Kecamatan Paron itu terjadi sekitar pukul 14.30. Kala itu, awan tebal yang menandakan hujan bakal turun deras terbawa angin dari arah barat ke timur.
BACA JUGA: Angin Kencang Terjang Madiun, Sembilan Titik Akses Tertutup Pohon Tumbang
Suara angin bergemuruh. Tak berselang lama, sebuah pohon yang menjulang tumbang dan menimpa dua rumah. Kemudian, bagian atap sejumlah bangunan lainnya tersingkap dan ambrol. Sebagian warga berusaha menyelamatkan diri berlari ke luar rumah.
Salah seorang warga, Siti Maesaroh, menyatakan bahwa saat kejadian, ia bersama tiga anaknya sedang berada di rumah. Tiba-tiba terdengar benturan yang kemudian diketahui bagian atapnya roboh. Ia pun berusaha lari ke luar rumah.
“Saya menggendong anak yang paling kecil dan (dua anak) yang lain berlari menuju pintu dan akhirnya dapat menyelamatkan diri,” katanya.