Sabtu, 30 March 2019 08:17 UTC
MENURUN. PHRI Kabupaten Probolinggo menyatakan tingkat hunian hotel dan kunjungan wisata turun akibat aktivitaas Gunung Bromo dalam satu bulan terakhir. Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Aktivitas Gunung Bromo yang dibarengi dengan keluarnya asap dan semburan abu vulkanik membawa dampak pada kunjungan wisatawan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Jamaluddin mengatakan dampak dari aktivitas Bromo dalam satu bulan terakhir ini membuat kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel terjun bebas.
“Dalam satu bulan terakhir ini okupansi hotel di sekitar Gunung Bromo hanya mencapai 20 hingga 25 persen. Jika dirinci dalam satu minggunya tingkat hunian hotel di sekitar Gunung Bromo hanya terisi empat hingga lima kamar,” kata Digdoyo, Sabtu 30 Maret 2019.
Dia menambahkan kondisi Gunung Bromo juga disebabkan dengan low session atau bukan musim liburan, menambah turunnya tingkat hunian hotel dan kunjungan wisata.
BACA JUGA: Suplai Air Bersih Warga Kawasan Bromo Masih Aman
“Sebetulnya pihak hotel menargetkan 40 persen tingkat hunian selama low session. Namun yang terjadi tingkat hunian atau okupansi hanya tercapai 20 sampai 25 persen,” lanjut Digdoyo.
Seiring aktivitas vulkanologi Gunung Bromo, para pengelola hotel mulai melakukan pembenahan. Seperti membersihkan hotel dari abu vulkanik Gunung Bromo yang sempat terpapar deras.
Kondisi senada juga disampaikan Kepala Resort Lautan Pasir Gunung Bromo, Subur Hari Handoyo. Disampaikannya akibat erupsi, tingkat kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo turun drastis.
BACA JUGA: Wabup Probolinggo Pastikan Bromo Aman Dikunjungi
Subur menegaskan wisatawan tak perlu takut berkunjung ke Gunung Bromo. Pasalnya sampai saat ini kondisinya masih aman. Namun dengan syarat harus tetap berada di luar radius satu kilometer dari bibir kawah.
“Sampai saat ini Bromo dalam kondisi yang aman, oleh karenanya wisatawan tak perlu khawatir,” jelas Subur.
Data terkini PVMBG Per 30 Maret 2019 pukul 12.00 WIB, tinggi asap dari kawah berada di angka 50-700 meter. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal. Tremor menerus 0,5-20 mm, dominan 2 mm.
Status Gunung Bromo masih dinyatakan waspada level II, di mana masyarakat aman di luar radius satu kilometer dari bibir kawah.
