Logo

Ahli Farmasi Ingatkan Kadar Alkohol dalam Hand Sanitizer

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 March 2020 07:10 UTC

Ahli Farmasi Ingatkan Kadar Alkohol dalam Hand Sanitizer

CUCI TANGAN. Barisan antrean wanita mencuci tangan dengan sabun dan air rebusan daun sirih di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Sejak mewabahnya Covid-19, tutorial pembuatan hand sanitizer banyak beredar di media social. Hand sanitizer digunakan sebagai alternatif cairan pembersih tangan selain mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Cara ini sebagai bagian pencegahan penularan Covid-19 atau virus SARS-Cov-2.

Staf Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi Dian Mardiyati Cholidah mengingatkan masyarakat harus berhati-hati dalam membuat hand sanitizer. Sebab jika salah, hand sanitizer yang dibuat tidak akan efektif membunuh mikroba berbahaya di tangan termasuk virus. 

Pembuatan hand sanitizer yang paling menggnakan alkohol 70 persen yan dicampur dengan tanaman lidah buaya atau aloe vera. Dian menjelaskan aloe vera dalam hand sanitizer berfungsi untuk melembutkan dan tidak bisa membunuh mikroba berbahaya. Yang bisa membunuh mikroba adalah alkohol yang kadar minimalnya harus terpenuhi. 

BACA JUGA: Bandara dan Pelabuhan Banyuwangi Disemprot Disinfektan

"Sebetulnya tidak apa-apa (membuat sendiri) asal alkohol tidak dibawah 70 persen (dari volume hand sanitizer) agar bisa membunuh virus," kata Dian dalam diskusi online atau dalam jaringan (daring) bersama relawan Banyuwangi Lawan Korona, Kamis, 26 Maret 2020. 

Menurutnya, dalam hand sanitizer itu harus ada minimal 70 persen alkohol dan pelembut. Beberapa bahan bisa dipilih jadi pelembut untuk dicampur seperti aloe vera, glycerine, atau baby oil (minyak bayi) dalam jumlah tertentu yang tidak sampai mengurangi 70 persen kadar alkohol saat hand sanitizer sudah jadi. 

Dia juga menjelaskan alkohol mudah menguap sehingga cepat berkurang bila tidak benar mengolahnya dengan perlengkapan yang tepat. Bisa-bisa kandungan alkohol dalam hand sanitizer kurang dari 70 persen karena sebagian telah menguap.

"Kalau untuk pemakaian sendiri memang sekarang diperbolehkan dan untuk pemakaian sendiri, tidak diperjualbelikan," kata sarjana farmasi yang juga apoteker ini.

Mengenai pemanfaatan bahan alami seperti daun kemangi, daun sirih, dan kunyit, menurutnya, memang memiliki efek anti bakteri. Namun harus diperhatikan pemberian konsentrasi yang tepat agar efektif dalam membunuh mikroba berbahaya.

BACA JUGA: Pelajar Banyuwangi Ciptakan Kursi di Tengah Pandemi Corona

Menurutnya, mencuci dengan tangan dengan sabun dan air mengalir jauh lebih baik daripada pemakaian hand sanitizer. Apalagi di Kabupaten Banyuwangi, rata-rata tidak sulit mencari air mengalir yang bisa digunakan secara gratis.

Ia mengingatkan pemakaian hand sanitizer terlalu sering bisa menyebabkan iritasi dan resistensi atau kebalnya mikroba pada kandungan hand sanitizer. Dia menyarankan masyarakat menggunakan hand sanitizer secara bijak karena di sisi lain juga dibutuhkan tenaga medis.

"Sekarang malah banyak yang beli hand sanitizer tapi jarang cuci tangan. Padahal di rumah sakit tenaga medis yang berada di garda terdepan ini membutuhkannya, jadi bijaklah menggunakan hand sanitizer," katanya.