Logo

Ada Tambahan Fasilitas di Asrama Haji Surabaya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 06 July 2019 02:55 UTC

Ada Tambahan Fasilitas di Asrama Haji Surabaya

PENUKARAN UANG. Fasilitas penukaran uang Riyal di Asrama Haji Surabaya. Kemenag juga menambah beberapa fasilitas dan akomodasi bgai jemaah berupa penambahan gedung. Foto: Bayu Diktiarsa

JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Agama Jawa Timur meningkatkan fasilitas dan akomodasi di Asrama Haji Surabaya pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2019.

Plt Kanwil Kemenag Jawa Timur Moch Amin Mahfud menjelaskan, penambahan dua gedung baru di asrama haji Surabaya sudah dapat digunakan untuk 38.150 jemaah asal Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

“Ada penambahan fasilitas yakni gedung Shofa yang terdiri dari 52 kamar dan gedung zamzam,” ungkap Mahfud di Asrama Haji Surabaya, Sabtu 6 Juli 2019.

BACA JUGA: Kemenag Tingkatkan Pelayanan dan Inovasi Pelaksanaan Haji 2019

Untuk penempatan jemaah, asrama haji mampu memuat 4 kloter, dibagi menjadi 4 zona, yaitu zona 1 gedung Shofa dan gedung zam-zam, zona 2 gedung A1 hingga gedung E2, Zona 3 gedung B1 sampai gedung E1 dan Zona 4 gedung F dan gedung G.

“Selama di asrama haji, jemaah akan mendapatkan layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi,” kata Amin Mahfud menambahkan.

Menurutnya, asrama haji juga menyediakan layanan biometrik di embarkasi bagi jemaah yang belum melakukan perekaman biometrik di kabupaten dan kota yang sudah ditentukan.

BACA JUGA: Pesan Menteri Agama Kepada Calon Haji Kloter Pertama di Surabaya

Selain itu, tersedia jasa penukaran uang riyal dan penjualan makanan bernutrisi kepada jemaah.

Sambil menunggu proses pemberangkatan, jemaah haji akan menjalani beberapa proses persiapan keberangkatan di antaranya pembagian paspor dan visa, pembagian gelang identitas jemaah, pembagian uang living cost, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan barang bawaan, dan proses keimigrasian.

Asrama Haji Surabaya sendiri rencananya menampung 38.150 jemaah yang terbagi dalam 85 kloter dari tiga provinsi, Jawa Timur dengan 35.076 jemaah, Bali 1.054 jemaah, dan NTT dengan 965 jemaah, serta petugas sebanyak 425 orang.