Logo

Acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 di Surabaya Berlangsung Secara Hybrid

Reporter:,Editor:

Senin, 05 October 2020 23:00 UTC

Acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 di Surabaya Berlangsung Secara Hybrid

PRESIDEN: Presiden RI Joko Widodo dalam sambutan di peringatan Global Hari Habitat Dunia yang dilakukan secara virtual: Foto: Humas Pemkot Surabaya.

JATIMNET.COM, Surabaya - Acara peringatan global Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) 2020 yang dipusatkan di Kota Surabaya berlangsung secara hybrid, Senin 5 Oktober 2020 malam. Selain opening ceremony digelar di Balai Kota Surabaya, acara internasional ini juga berlangsung secara virtual dan diikuti oleh berbagai negara.

Acara yang berlangsung di Balai Kota Surabaya ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Delegasi atau undangan yang hadir di lokasi wajib menjaga jarak, pakai masker dan sebelumnya telah menjalani tes swab dengan hasil negatif. Di samping itu pula panitia juga menata setiap meja dan kursi undangan dengan jarak sekitar 2,5 meter.

Puluhan sorot mata pun tertuju ke panggung yang disiapkan. Di awal acara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan beberapa sambutan. Kemudian, sambutan diisi oleh beberapa tokoh nasional maupun mancanegara melalui video virtual. 

Di antaranya, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterresz, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Direktur Eksekutif UN Habitat (Badan Program Pemukiman Manusia PBB), Maimunah Mohd Sharif dari Malaysia.

BACA JUGA: Peringatan Hari Habitat Dunia di Surabaya, Cari Solusi Permukiman di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam sambutannya yang berlangsung melalui video virtual, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di Surabaya. Peringatan Global Hari Habitat Dunia kali ini digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

"Sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020," kata Presiden Joko Widodo, Senin 5 Oktober 2020.

Acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang tren urbanisasi, tantangan dan visi untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Serta mempromosikan kerja sama internasional, dan memberikan kontribusi pada upaya global untuk membangun kota yang adil, makmur berkelanjutan, serta meningkatkan lingkungan hidup dan kualitas hidup masyarakat.

BACA JUGA: Dubes Meksiko Sebut Konsep Taman Harmoni Memang Layak untuk Smart City

"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," ia menerangkan.

Peringatan Global Hari Habitat Dunia tahun ini mengangkat tema "Housing for All: A Better Urban Future" yang dinilai oleh Presiden sebagai tema yang sangat relevan untuk seluruh dunia.

Rumah layak adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia yang akan memperkuat keluarga sebagai pilar utama kekuatan bangsa, sekaligus berperan sebagai benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk pandemi Covid-19.

"Pemerintah Indonesia berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah. Target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah," ia menuturkan.

BACA JUGA: Pemenang Scroll of Honour-UN Habitat Takjub Kehebatan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Surabaya

Melalui acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 ini, Presiden Joko Widodo berharap para delegasi dari seluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman. Di samping itu pula dapat menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan juga bencana lainnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyerukan tindakan segera untuk menyediakan perumahan yang terjangkau dengan jaminan kepemilikan dan akses air, sanitasi, transportasi dan layanan dasar lainnya yang mudah bagi keluarga berpenghasilan rendah. Kebutuhan tersebut dinilai semakin mendesak mengingat pandemi Covid-19 dan dampaknya.

"Akses ke air bersih dan sanitasi, bersama dengan jarak sosial, adalah respons utama terhadap pandemi. Namun di daerah kumuh terbukti sulit untuk menerapkan langkah-langkah ini,” kata Guterres.

BACA JUGA: Delegasi Hari Habitat Dunia Disuguhi Pertunjukkan Campursari

Menurutnya, hal ini berarti peningkatan risiko infeksi terjadi tidak hanya di permukiman kumuh, tetapi juga di seluruh kota yang sebagian besar dilayani oleh pekerja sektor informal berpenghasilan rendah yang tinggal di permukiman informal.

Secara global, lebih dari satu miliar orang tinggal di pemukiman yang padat dengan perumahan yang tidak memadai, dan jumlahnya diperkirakan akan mencapai 1,6 miliar pada tahun 2030.

Untuk memenuhi permintaan itu, lebih dari 96.000 unit rumah harus diselesaikan setiap hari dan mereka harus menjadi bagian dari transisi hijau. Ia pun mendesak kemitraan yang lebih besar, kebijakan pro-kaum miskin, dan peraturan yang diperlukan untuk meningkatkan perumahan di kota.

“Saat ini kami berupaya untuk mengatasi pandemi, mengatasi kerapuhan dan ketidaksetaraan yang telah diekspos, dan memerangi perubahan iklim, sekaranglah waktunya untuk memanfaatkan potensi transformatif urbanisasi untuk kepentingan manusia dan bumi,” ia memungkasi.