Nani Mashita

Reporter

Nani Mashita

Selasa, 23 Oktober 2018 - 15:30

JATIMNET.COM, Surabaya – Perayaan hari ulang tahun Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke-73 berlangsung meriah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat 12 Oktober 2018 lalu. Semarak oleh tarian dan nyanyian, peringatan itu juga bertabur pejabat pemerintahan.

Hadir di sana Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar dan wakilnya, Tjutjuk Sunario; Pangarmartim Laksamana Pertama Didik Setyono; Kapolda Jatim Irjen Polisi Luki Hermawan; Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman; serta mantan Gubernur Jatim Imam Utomo.

Tapi ada yang janggal di balik kemeriahaan itu. Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, sang empu rumah, tak terlihat dalam acara itu. Hanya Gubernur Soekarwo dan istri, Nina Soekarwo, yang terlihat menyambut kedatangan tamu.

“Saya sendiri berpikir Gus Ipul hadir,” kata Soekarwo pada wartawan yang menanyakan keberadaan Syaifullah Yusuf.

Menurut dia, surat undangan untuk Gus Ipul –panggilan Syaifullah- sudah dikirimkan melalui Biro Humas dan Protokoler Pemprov Jatim. “Ya nanti coba saya telepon.”

Jawaban Pakde –sapaan Soekarwo- itu kian menambah kejanggalan. Muskil dipercaya keduanya tak saling berkabar.

Ruang kerja mereka di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan nomor 10 Surabaya letaknya bersebelahan. Sama-sama di lantai dua, ruang kerja itu hanya berjarak 10 meter dan dipisahkan selasar panjang. Kabar lainnya, ruang kerja Gus Ipul dikabarkan sering kosong.

“Saya kurang tahu (ruang kerja Gus Ipul sering kosong) karena kan tidak bisa saya menengok ke ruang kerja tiap hari,” kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Jatim Aries Agung Paewai ketika diminta konfirmasi tentang agenda Gus Ipul, pekan kemarin.

Dalam catatan Jatimnet.com, Gus Ipul jarang muncul di acara publik. Kemunculan pertamanya sejak kalah dalam Pilkada Jatim adalah saat berlangsung deklarasi #2019PemiluCeria di Surabaya, Senin 17 September 2018. Terakhir, ia kembali muncul dalam acara Kwartir Daerah Pramuka Jatim di Gedung Pramuka Jatim Jalan Kertajaya Indah Timur Surabaya, Senin 15 Oktober 2018.

Desas-desas berkembang. Hubungan Gus Ipul dan Pakde tak lagi harmonis pasca pemilihan kepala daerah Jatim, Juni 2018 lalu. Seorang sumber Jatimnet.com menyebut komunikasi keduanya memburuk. Berulang kali Pakde menghubungi Gus Ipul melalui sambungan telepon tapi tak pernah diangkat. “Telepon tiga kali gak pernah diangkat,” katanya, Kamis 18 Oktober 2018 pekan kemarin.

Seorang mantan tim sukses Gus Ipul dalam pemilihan gubenur Jatim 2018 mengatakan Gus Ipul kecewa dengan Pakde. Pangkalnya, Pakde dianggap melanggar kesepakatan yang dibuat empat tahun lalu, ketika pasangan Soekarwo-Saifullah (KarSa) mencalonkan diri sebagai kepala daerah Jatim untuk kedua kalinya.

Jatimnet.com mendapat salinan surat kesekapatan itu. Ditandatangani Soekarwo dan Saifullah Yusuf di Kediri pada 12 Januari 2013, kesepakatan itu dibuat dihadapan saksi lima kiai. KH.Zainuddin Djazuli, KH.Nurul Huda Djazuli, KH.Idris Marzuki, KH.Anwar Manshur, dan KH.Anwar Iskandar.

Ada lima poin kesepakatan, yang pada poin keempat berbunyi “Gubernur Jawa Timur terpilih memberikan peran dan wewenang kepada wakil gubernur secara proporsional dan mempersiapkan wakil gubernur untuk menjadi gubernur pada periode berikutnya.”

Nyatanya, Pakde tak menjalanankan kesepakatan itu. Beberapa hari menjelang hari-H pemilihan kepala daerah Jatim 2018, pada 23 Juni 2018, muncul surat Partai Demokrat Jatim yang menyatakan dukungan pada pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Surat itu ditandatangani Soekarwo, sebagai Ketua DPP Demokrat Jatim, dan sekretarisnya, Renville Antonio.

Menurut lelaki yang enggan namanya dituliskan itu, Gus Ipul kecewa berat dengan langkah Soekarwo. Bahkan, lanjut dia, Gus Ipul nyaris tak percaya. “Karena surat itu makanya hubungan keduanya jadi renggang,” katanya.

Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil Dardak, M. Roziqi mengatakan dukungan Demokrat menjelang hari coblosan tak banyak berdampak pada target perolehan suara. “Jadi surat itu tidak serta merta (yang memenangkan Khofifah-Emil),” katanya saat dihubungi Jatimnet.com, Kamis 18 Oktober 2018.

Menurut dia, relawan relawan Khofifah-Emil sejak awal sudah bekerja keras untuk menggalang suara. Itu mereka lakukan jauh sebelum dukungan Demokrat datang. “The power of emak-emak ini sudah berjuang sejak awal dan ibu (Khofifah) juga tidak pernah berhenti rajin menyapa masyarakat waktu itu,” katanya.

Ia mengatakan hanya ada satu pemenang dalam tiap kontestasi politik. Maka, ia berharap, hubungan tak harmonis antara Pakde dan Gus Ipul tak berlanjut. “Ya jangan begitu, kalau kalah mengkambinghitamkan yang lain-lain. Mari kita legowo saja. Memang pemilihan itu yang menang cuma satu,” katanya.

Soekarwo tak banyak berkomentar ketika ditanyakan kembali adanya surat dukungan Demokrat pada pasangan Khofifah-Emil pada pemilihan gubernur Jatim lalu. “Nanti saja kita diskusikan lebih lanjut,” katanya, Kamis 18 Oktober 2018 pekan kemarin.

Adapun terkait memburuknya hubungan dengan Gus Ipul, ia tak mengakui secara terang-terangan. “Saya mencoba berkomunikasi terus,” katanya.

Sementara itu, Gus Ipul berdalih ketidakhadirannya dalam peringatan HUT ke-73 Pemerintah Provinsi Jatim beberapa waktu lalu karena ada kegiatan lain. Salah satunya takziah. Kalau pun selama ini ia tak datang ke acara resmi pemerintahan, lanjut dia, itu karena kerja wakil gubernur berdasarkan disposisi dari gubernur. Dan ia yakin, ketidakhadirannya pun tak berdampak pada berlangsungnya roda pemerintahan.

“Jadi ya tidak harus sama dengan Pakde. Itu biasa dari dulu saya begitu," katanya di kantor Kwarda Pramuka Jatim, Senin 15 Oktober 2018.

Ia mengatakan kini fokus mempersiapkan diri turun dari jabatannya sebagai wakil gubernur Jatim. "Ya persiapan lengser aja," katanya.

Terkait dengan keretakan hubungan dengan Pakde, ia mengatakan, akur tak akur dalam politik itu perkara biasa. Meski pasca kalah dalam pilkada Jatim ia sudah pernah bertemu Pakde, ia mengakui kini jarang bertemu dengannya.

"Sudah biar saja-lah. Kalau waktunya ketemu ya ketemu, gak usah dipaksa-paksa, saya dan Pakde kan tidak harus sama," katanya.

Baca Juga

loading...