Selasa, 28 May 2019 07:34 UTC
Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) menyebutkan probabilitas perokok mengidap penyakit, bervariasi pada setiap orang, dipengaruhi oleh faktor genetik dan kuantitas serta lamanya waktu merokok.
Sekitar 90 persen perokok pun berisiko menderita penyakit ringan hingga berat.
“Ada faktor genetik, apa menjadi kanker paru, PPOK (penyakit paru obstruktif kronik), penyakit jantung, stroke, atau tidak sakit sama sekali karena ada genetik,” kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 28 Mei 2019.
Dia menerangkan, ada perokok yang tidak mengalami sakit sama sekali, namun itu hanya terjadi bagi sebagian kecil orang atau 10 persennya.
BACA JUGA: Bea Cukai Surakarta Ungkap Sindikat Rokok Ilegal Antar Pulau
“Hanya sebagian kecil yang tidak sakit. Risiko jadi sakit jauh lebih besar dibanding yang tidak sakit,” jelas dia.
Agus menjabarkan, efek dari merokok memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang.
Efek jangka pendek hanya bersifat sementara seperti gangguan saluran napas, iritasi karena asap rokok, gatal di tenggorokan, batuk-batuk, atau pusing karena dampak nikotin.
Bila terus terpapar nikotin dalam jangka waktu lama, akan menimbulkan adiksi dan efek jangka pendek akan menghilang.
BACA JUGA: Penerapan Perda Kawasan Tanpa Rokok di Surabaya Tunggu Perwali
Namun, dampak jangka panjang merokok bagi kesehatan akan menjadi lebih dalam lagi memengaruhi tubuh, seperti pertumbuhan sel abnormal yang bisa menyebabkan kanker, serta penyempitan pembuluh darah yang akan mengakibatkan stroke atau penyakit jantung.
Agus menyebutkan, penyakit yang akan muncul berbeda-beda pada setiap orang.
“Penyakit muncul beda-beda, tidak sama. Ada yang setelah lima tahun, 10 tahun, atau 15 tahun,” kata dia.
Dalam dunia kedokteran, terdapat indikator yang disebut Indeks Brinkman yang menghitung jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap dalam sehari, dikalikan tahun merokok seseorang.
BACA JUGA: Philip Morris Indonesia Ekspor Jutaan Batang Rokok ke Jepang
Orang disebut sebagai perokok ringan dan memiliki risiko kecil terkena penyakit bila Indeks Brinkman berada di kisaran 0-199.
Sementara untuk perokok sedang antara 200-599, dan perokok berat angkanya lebih dari 600 Indeks Brinkman.
Misal seseorang merokok 12 batang per hari dan sudah 10 tahun merokok, maka Indeks Brinkmannya adalah 120 yang termasuk kategori perokok ringan.
Perokok sedang dan berat memiliki risiko terkena penyakit yang lebih tinggi. (ant)