Logo

75 Warga Ponorogo Terisolasi akibat Banjir

Reporter:,Editor:

Jumat, 20 March 2020 09:02 UTC

75 Warga Ponorogo Terisolasi akibat Banjir

TERKURUNG. Seorang warga melihat tebing yang ambrol setelah tersapu air bah di Dusun Jurang Sempu, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo, pada Jumat 20 Maret 2020. Foto: Gayuh Satria.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Banjir bandang yang disertai material merusakkan jembatan di Dusun Jurang Sempu, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Akibatnya 75 warga dari 19 Kepala Keluarga di dusun setempat terisolasi.

Kepala Desa Dayakan, Saroni, mengatakan bahwa peristiwa tersebut dimulai sejak turunnya hujan pada Kamis 19 Maret 2020, sekitar pukul 16.30 WIB. Akibatnya material longsor dibarengi air bah dan merusakkan jembatan dusun.

“Ini baru pertama kali terjadi, padahal sungai yang dilewati material longsor lumayan kecil dibanding sungai lain di desa ini,” kata Saroni, 20 Maret 2020.

BACA JUGA: Rawan Longsor Susulan, Puluhan Warga Ponorogo Masih Mengungsi

Material longsor, lanjut Saroni, hanya menerjang jembatan dan tidak merusak rumah warga. Namun beberapa warga yang tinggal di tebing sungai memilih mengungsi, unguk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Beberapa tebing sungai tergerus, sehingga rumah warga yang berada di tebing sungai mulai terancam,” terangnya.

Ditambahkan Saroni, beberapa warga yang terisolasi memilih mengungsi lantaran menipisnya bahan makanan. Warga harus menyeberangi sungai yang cukup dalam untuk mendapatkan bahan makanan.

BACA JUGA: Diduga Ada Pihak Ketiga, Istri di Ponorogo Bongkar Bangunan Rumah Suaminya

“Tidak ada jalain lain, karena jembatan sudah putus total. Warga harus menyeberang sungai yang dalamnya sekitar tujuh meter,” ujarnya.

Terlebih beberapa pipa air bersih warga yang dipasang di titik-titik sumber air juga tersapu air bah. Agar tetap mendapat pasokan sumber air bersih dan makanan, warga menyeberangi sungai menuju rumah kerabat atau ke balai desa.

“Total jumlah pengungsi sekitar 95 jiwa,” Saroni memungkasi.