Selasa, 10 March 2020 07:00 UTC
LONGSOR. Tebing yang longsor di Dusun Tugunongko, Desa Tugurejo, Kec. Slahung, Kab. Ponorogo, Kamis, 5 Maret 2020. Antisipasi longsor susulan, warga mengungsi. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Ponorogo – Sebanyak 35 warga Dusun Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, masih mengungsi karena khawatir longsor susulan. Sebelumnya, Rabu, 4 Maret 2020 lalu terjadi longsor di bukit dekat perkampungan setempat.
Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, mengatakan warga mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Mereka enggan untuk dibuatkan tenda pengungsian.
“Ini karena banyak retakan baru pada tanah bekas longsoran, sehingga jika sewaktu-waktu turun hujan mereka takut diterjang tanah longsor,” kata Siswanto, Selasa, 10 Maret 2020.
BACA JUGA: Antisipasi Longsor Susulan, Warga Ponorogo Mengungsi
Ia menambahkan lokasi longsoran merupakan titik-titik sumber air yang membuat tanah longsor tersebut terus dalam kondisi labil dan terdapat retakan-retakan tanah di bekas lokasi longsor.
“Setiap hari seperti ada guguran tanah dari atas lokasi longsor, jadi sangat mengkahwatirkan,” katanya.
Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono menuturkan saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan dengan menempatkan 10 orang petugas yang terdiri dari petugas BPBD, Destana, dan Warga.
BACA JUGA: Lokasi Longsor di Ponorogo Adalah Titik Sumber Air dan Pernah Terjadi Tanah Retak
“Kita siagakan 24 jam secara bergantian, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Selain itu yang lebih mengkhawatirkan adalah adanya retakan-retakan tanah dengan lebar sekitar 20 centimeter dan panjang 150-200 meter. “Tanah yang longsor tersebut sebagian milik perhutani yaitu 0,25 hektar dan 0,2 hektar milik warga,” ujarnya.