Kamis, 05 March 2020 14:05 UTC
LONGSOR. Tebing yang longsor di Dusun Tugunongko, Desa Tugurejo, Kec. Slahung, Kab. Ponorogo, Kamis, 5 Maret 2020. Antisipasi longsor susulan, warga mengungsi. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Ponorogo – Tanah longsor yang terjadi di Dusun Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo terjadi pada titik sumber air yang mengakibatkan material longsoran masih sangat labil dan berbahaya.
Hal itu dikatakan Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, kalau di lokasi yang sama pada 2018 silam sempat terjadi tanah retak dan selama satu minggu sebelumnya tanah tersebut sudah mulai amblas. Namun karena intensitas hujan yang tinggi membuat tanah tersebut akhirnya longsor.
Lokasi yang longsor itu sendiri, masih kata Siswanto, adalah kawasan perhutani. Namun mengancam perumahan warga yang berada dibawahnya. Untuk itu ia kemudian mengungsikan warga ketempat yang lebih aman seperti kerumah saudara untuk menghindari korban.
BACA JUGA: Antisipasi Longsor Susulan, Warga Ponorogo Mengungsi
"Dikhawatirkan jika terjadi longsoran, warga harus dievakuasi mengingat lokasi longsoran merupakan titik sumber air. Dan longsoran ini tidak sampai ke rumah warga," ujarnya.
Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono, menuturkan pihaknya sudah memberikan beberapa bantuan untuk kebutuhan pengungsi dan akan membuat lima pos pantau untuk melihat pergerakan tanah akan terjadinya potensi longsor susulan.
“kita dirikan disekitar lokasi, ada yang dibawah dan diatas untuk memantau pergerakan material longsoran,” tuturnya.
Ia khawatir karena saat ini curah hujan di Ponorogo masih cukup tinggi. Terlebih akibat longsoran tersebut kini muncul beberapa titik mata air yang bisa membuat material longsoran bergeser kebawah mendekati perumahan warga. “Jika turun hujan akan mempengaruhi kontur tanah bekas longsor,” katanya.