Logo

7 Tahun Vakum, Badan Amil Zakat Kota Surabaya Kembali Aktif

Reporter:,Editor:

Selasa, 14 September 2021 10:40 UTC

7 Tahun Vakum, Badan Amil Zakat Kota Surabaya Kembali Aktif

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menggelar pertemuan virtual dengan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di ruang kerja Balai Kota Surabaya, Selasa 14 September 2021.

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar pertemuan virtual dengan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di ruang kerja Balai Kota Surabaya, Selasa 14 September 2021. Pertemuan itu membahas tentang rencana mengaktifkan kembali BAZ Kota Surabaya yang sudah 7 tahun vakum atau tidak ada kegiatan.

Pada pertemuan itu, Eri Cahyadi didampingi oleh Ketua BAZ Jatim Kyai Muhammad Roziqi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya M Ikhsan dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Suharto Wardoyo.

Pimpinan BAZNAS Prof. Dr. K.H. Noor Achmad menyebut jika BAZ Kota Surabaya memiliki potensi yang sangat luar biasa. Oleh sebab itu, ia ingin agar BAZ Kota Surabaya diaktifkan kembali.

“Kami menunggu bagaimana yang diharapkan Bapak Wali Kota Surabaya dan BAZ Jatim untuk menata kembali BAZ Kota Surabaya,” kata Noor Achmad.

Baca Juga: Pemkot Probolinggo dan Baznas Saluran Bantuan untuk 1.500 Anak Yatim

Ia juga mengungkapkan saat ini BAZNAS sedang melakukan penguatan. Mulai dari penguatan kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM), sarana prasarana, dan penguatan jaringan. Sehingga, BAZNAS nantinya akan memiliki kekuatan untuk membantu pemerintah dalam usaha menuntaskan kemiskinan ataupun dalam upaya mensejahterakan umat.

“Maka dari itu, visi dan misi kami adalah bagaimana lembaga ini menjadi lembaga untuk mensejahterakan umat. Tetapi, seperti yang selalu kami dengungkan, manakala BAZNAS itu baik, maka Insya Allah banyak membantu masyarakat kecil yang membutuhkan,” ia mengungkapkan.

Sementara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku tak mengetahui jika BAZ Kota Surabaya sudah tak lagi aktif. Hal itu diketahui, ketika ia mengumpulkan semua karyawan dan ASN di lingkup Pemkot Surabaya untuk menangani pandemi Covid-19 dengan menzakatkan 2,5 persen dari penghasilannya.

“Waktu itu saya sampaikan ke Asisten II dan Kadinsos agar zakatnya ini disetorkan ke BAZ Kota Surabaya. Saya kaget ketika mereka menyampaikan bahwa BAZ Kota Surabaya itu tidak jalan. Setelah mendengar itu, saya langsung bilang untuk membentuk BAZ Kota Surabaya. Saya mohon maaf karena tidak tahu,” kata Eri.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto bersama Baznas Bersinergi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Lansia

Dalam proses pembentukan itu, pihaknya melibatkan semua elemen masyarakat. Mulai dari Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta tenaga profesional. "Yang mendaftar itu lebih dari 15 orang. Setelah diuji oleh teman-teman diambil 10 terbaik untuk diusulkan ke BAZNAS," ia menjelaskan.

Ia memaparkan, jika BAZ Kota Surabaya aktif kembali, bukan tidak mungkin kehadirannya akan menghapuskan kemiskinan di Kota Pahlawan.

“Tapi nanti, ketika BAZ Kota Surabaya sudah aktif lagi, nanti akan masuk ke BAZ. Semuanya nanti mereka yang membagi ke mereka yang tidak mampu atau sedang membutuhkan dana untuk modal usaha,” ia menguraikan.