Logo

63 Kelurahan di Surabaya Nol Kasus Covid-19

Reporter:,Editor:

Kamis, 22 October 2020 06:18 UTC

63 Kelurahan di Surabaya Nol Kasus Covid-19

Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Berbagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan Covid-19 di Kota Pahlawan terus dilakukan. Berbagai upaya itu pun mulai menuai hasil. Buktinya, kasus Covid-19 di Surabaya terus melandai, bahkan per tanggal 21 Oktober 2020, ada sebanyak 63 Kelurahan yang sudah nol kasus.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan berbagai upaya terus dilakukan untuk mempertahankan kelurahan dengan nol kasus terkonfirmasi Covid-19 itu. 

Salah satunya dengan melakukan penguatan upaya promotif dan preventif melalui sosialisasi protokol kesehatan, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan RT/RW, Kelurahan, Kecamatan dengan melibatkan lintas sektoral secara intensif dan berkelanjutan.

"Kami juga terus menjamin masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan tetap patuh malaksanakan 3C (menghindari close room, close distancing, crowded) dengan mengikutsertakan peran serta lintas sektor diantaranya yakni Karang Taruna, Babinsa, Bhabinkamtibmas,” kata Febriadhitya Prajatara, Kamis 22 Oktober 2020.

BACA JUGA: Rapid Test dan Swab Mendadak Digelar di Taman Bungkul, 300 Pengunjung Terjaring Protokol Kesehatan

Selain itu, upaya meningkatkan pemeriksaan tes swab juga semakin masif dilakukan. Terutama bagi masyarakat yang memiliki angka risiko terkonfirmasi lebih tinggi. Ia juga menegaskan dalam pelaksanaan tes swab itu dipastikan telah berkoordinasi dengan puskesmas masing-masing wilayah untuk pemantauan lebih lanjut.

“Kemudian, mensyaratkan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif bagi pelaku perjalanan. Terutama bagi warga yang baru pulang dari berpergian. Atau warga luar kota yang menginap di Surabaya," ia menjelaskan.

Tidak hanya itu, untuk memaksimalkan upaya-upaya preventif itu, peran dan fungsi dari Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo juga dioptimalkan. Menurutnya, ini menjadi penting dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan penularan Covid-19 di masyarakat.

“Tentu dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap warga yang dikarantina atau isolasi mandiri,” ia menerangkan.

BACA JUGA: Tren Kesembuhan Tinggi, 1.101 Bed Khusus Covid-19 di Surabaya Kosong

Bahkan, tidak berhenti sampai di situ, fasilitas penyediaan sarana isolasi berupa Hotel Asrama Haji (HAH) bagi pasien yang terkonfirmasi Orang Tanpa Gejala (OTG) juga diberikan.

“Sehingga dapat menurunkan risiko penularan di masyarakat,” ia menandaskan.

Langkah berikutnya, monitoring harian juga rutin terus dilakukan khususnya bagi pergeseran status pelaku perjalanan, kontak erat maupun suspect atau probable di masing-masing kelurahan untuk terus mendeteksi dini (early warning sistem) berbasis wilayah di bawah koordinasi Wani Jogo Suroboyo dan puskesmas.

“Terakhir, melibatkan peran aktif Karang Taruna, PKK, Remas dan organisasi kemasyarakatan untuk menerapkan Program Sehat Mandiri, Bebas dari Covid-19 berbasis keluarga,” ia memungkasi.