Logo

30 ASN Pemkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya 2021

Reporter:,Editor:

Selasa, 07 September 2021 08:00 UTC

30 ASN Pemkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya 2021

PENGHARGAAN. 30 ASN Pemkot Surabaya menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 2021 dari Presiden Jokowi yang diserahkan di Balai Kota Surabaya, Selasa, 7 September 2021. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 30 ASN Pemkot Surabaya terdiri dari sepuluh ASN yang telah mengabdi selama sepuluh tahun, lalu sepuluh ASN yang telah mengabdi selama 20 tahun dan sepuluh ASN yang telah mengabdi selama 30 tahun menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 2021, Selasa, 7 September 2021.

Sebagai informasi, penghargaan Satyalancana Karya Satya ini merupakan tanda kehormatan dan wujud penghargaan negara terhadap pengabdian dan loyalitas seorang ASN kepada negara.

Penerima tanda kehormatan ini dinilai sudah mengabdi secara terus menerus dan berjibaku serta melakukan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

“Jadi, penghargaan ini bukan penghargaan yang biasa-biasa saja karena penghargaan ini diberikan oleh negara karena pengabdian seorang ASN karena loyalitasnya sebagai ASN,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Oleh karena itu, penghargaan yang sekarang sudah menempel di dada para ASN itu dapat selalu menjadi pengingat bahwa mereka adalah pelayan bagi masyarakat. Bahwa mereka bukan seorang pejabat yang hanya bisa mengambil kebijakan dan merasa paling benar dan merasa paling sempurna.

BACA JUGA: Berhasil Jadikan Status Kuning, Kerja Keras Relawan Surabaya Memanggil Dapat Apresiasi

“Makanya saya berharap penghargaan ini selalu mengingatkan kita untuk terus berjibaku dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, karena tujuan kita, sumpah kita sebagai seorang ASN adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, bukan sebagai ASN yang hanya tinggal diam ketika melihat masyarakat kita susah, bukan hanya menutup mata ketika kemiskinan terjadi di depan mata kita,” ia menegaskan.

Di samping itu, para penerima penghargaan itu dan seluruh ASN Pemkot Surabaya juga diimbau selalu turun ke tengah-tengah masyarakat, menjadi orang yang humanis, komunikatif, dan solusif kepada masyarakat. Apalagi, saat ini masih masa susah akibat pandemi Covid-19.

“Saya yakin njenengan (Anda) semua yang menerima penghargaan ini adalah orang-orang pilihan, sehingga saya berharap semoga dengan penghargaan ini, hati kita, empati kita, gotong royong kita, dan bahu membahu kita terus kita tingkatkan dalam jiwa kita. Inilah momentum kebangkitan untuk berkorban bagi masyarakat. Kita ciptakan masyarakat yang selalu bahagia dan sejahtera, karena inilah filosofi dari penghargaan ini,” ia menekankan.

Seluruh jajaran Pemkot Surabaya juga diminta untuk melihat tetangga sebelahnya, apakah ada tetangganya yang membutuhkan bantuan atau tidak.

BACA JUGA: ASN Pemkot Surabaya Diminta Inovatif dan Aktif Turun ke Masyarakat

“ASN pemkot jangan pernah tundukkan kepala kepada pejabat. Kepala njenengan (Anda) hanya bisa tunduk untuk menghadap Tuhan. Jangan pernah merasa kecil di hadapan para pejabat, karena pejabat itu hanyalah sebuah amanah dan tidak bisa dibawa mati. Jabatan akan menjadi amal jariyah jika memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga,” ia mengingatkan.

Eri meyakini, Kota Surabaya akan menjadi hebat ketika para ASN yang menerima penghargaan memberikan contoh yang terbaik kepada teman-temannya yang lain.

“Terima kasih Bapak/Ibu, sukses selalu. Tanamkan terus jiwa empati, jiwa gotong royong, jiwa bahu membahu untuk kota kita tercinta, Kota Surabaya,” ia menuturkan.

Sementara itu, Lurah Kebonsari Heri Sumargo yang menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun mengaku penghargaan ini adalah suatu kehormatan sebagai ASN di Pemkot Surabaya. Bahkan, ia juga mengaku sangat terharu sekaligus bangga dengan penghargaan dari Presiden ini.

“Saya merasa terharu betul dengan penghargaan dari Presiden ini. Saya jadi ASN sudah sejak 1986 sampai sekarang. Saya sudah dapat yang 10 tahun, 20 tahun, dan ini sekarang dapat yang 30 tahun,” kata Heri.