Rabu, 15 April 2020 05:30 UTC
DEPORTASI: Sebanyak 78 Pekerja Migran Indonesia yang berada di Malaysia di deportasi dan sudah berada di Medan sejak tanggal 9-10 April. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 200 lebih Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dijadwalkan akan mendarat di Terminal Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Rencananya, mereka datang Rabu 15 April 2020, sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Mereka adalah PMI asal Jatim yang mudik lebih awal ke kampung halaman jelang bulan suci ramadhan dan juga lebaran Idul Fitri 2020. Untuk memastikan para pemudik dari negara episentrum covid-19 itu sehat sebelum pulang ke kampung halaman.
Pemprov Jatim menyiapkan serangkaian screening rapid test untuk para PMI tersebut. Dari 200 orang lebih PMI yang akan masuk ke Jatim sore nanti, diantaranya sebanyak 78 orang PMI yang telah tiba lebih dulu ke Indonesia lewat Medan.
Mereka akan tiba di Surabaya sore nanti setelah menjalani masa observasi di Medan, Sumatera Utara.
"Ke 78 warga Jatim dari Malaysia yang tiba lewat Medan ini telah menjalani observasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumut yang telah memperlakukan warga Jatim dengan sangat baik,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa 14 April 2020.
BACA JUGA: Deportasi 78 Pekerja Migran Asal Jatim Datang Sore Ini, Waspadai Covid-19
Mantan Menteri Sosial itu juga mengungkapkan, bahasa Wakil Gubernur Sumatera Utara terus koordinasi dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak. “Karenanya kami menyampaikan terimakasih banyak pada Pemprov Sumut," ungkap orang nomor satu di Jatim ini.
Begitu masuk ke Jatim, para PMI tersebut akan dites suhu tubuhnya, kemudian juga diambil sampel darahnya untuk dites cepat menggunakn rapid test kit untuk mendeteksi infeksi virus SARS-CoV-2.
Jika ada PMI yang menunjukkan gejala klinis covid-19 meski hasil rapid test nya negatif, mereka akan segera dibawa tim kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut. Begitu juga PMI yang hasilnya positif dalam rapid test juga akan dilakukan penindakan lebih lanjut melalui swab PCR.
Terkait pelaksanaan rapid test, Gubernur Khofifah menambahkan, jika sebelumnya banyak tenaga kesehatan dari Pemprov yang melaksanakan tes tersebut, untuk kali ini tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan lebih banyak terjun melakukan tes ke PMI.
"Sama halnya dengan yang baru saja kami selesai lakukan rapid test untuk 130 penumpang kapal dari Banjarmasin. Dimana, Pemprov support rapid testnya, tapi tenaga kesehatannya dari KKP. Ini adalah wujud kebersamaan dan kegotongroyongan kami untuk bisa memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih baik lagi dalam penanganan covid-19," pungkasnya.
Reporter: Baehaqi/ Bruriy