Jumat, 05 February 2021 12:40 UTC
RAPID TEST. Petugas melakukan rapid test Covid-19 antigen pada pengunjung warkop di Gresik dalam masa PPKM. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan tidak ada lockdown atau penutupan total untuk meningkatkan pencegahan Covid-19 di Jawa Timur seperti yang dilakukan beberapa daerah.
Hasil rapat Forkopimda di 17 kabupaten/kota yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Kamis 4 Februari 2021, tak ada opsi lockdown.
“Yang ada adalah pengetatan di titik-titik yang berpotensi kerumunan, misalnya pasar tradisional," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat, 5 Februari 2021.
Mantan Menteri Sosial itu mengatakan penguatan juga dilakukan terhadap penguatan kampung tangguh. Diharapkan ini menjadi pengontrol mobilitas masyarakat. "Artinya nanti bagaimana mobilitas masyarakat bisa diketati di lini paling bawah," katanya.
BACA JUGA: Personel dari Berbagai Dinas Diterjunkan Selama PPKM Diberlakukan
Rencananya, Minggu, 7 Februari 2021, Khofifah bersama Forkopimda Jatim akan melakukan pemantauan ke sejumlah kampung tangguh seperti di Madiun, Trenggalek, dan Blitar.
Sejauh ini, kata Khofifah, sejak PPKM diterapkan sudah dilakukan teguran kepada lebih dari 2 juta pelanggar protokol kesehatan. “Ini artinya selama operasi yustisi relatif bisa memberikan pengawalan terhadap disiplin protokol kesehatan di Jatim,” ujarnya.
Khofifah mengklaim tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jatim saat ini turun menjadi 54 persen untuk isolasi biasa. Persentase itu di bawah standar World Heath Organization (WHO) yang menentukan maksimal BOR 60 persen.
BACA JUGA: Khofifah Akui Masih Menemui Banyak Masyarakat Pakai Masker di Dagu
“Kemudian berdasarkan peta kabupaten/kota yang harus diturunkan lagi adalah Kota Madiun dan Kabupaten Madiun, selebihnya melandai," tuturnya.
"Secara grafik dan data ada pelandaian yang cukup signifikan di daerah yang diberlakukan PPKM,” katanya.
Khofifah memang menyasar Kota dan Kabupaten Madiun yang merupakan salah satu jalur perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Suasana kotanya sangat friendly, banyak yang kerasan kalau berkunjung ke sini. Saya sampaikan kepada Wali Kota, jangan sampai menjadi episentrum baru. Salah satu upaya yang kita lakukan adalah meresmikan rumah sakit Joglo Dungus, harapannya penanganannya bisa lebih dekat dan lebih cepat,” katanya.