Logo

104 Kali Terjadi Gempa Susulan di Lombok Berkekuatan 5,7 SR

Reporter:

Minggu, 29 July 2018 06:14 UTC

104 Kali Terjadi Gempa Susulan di Lombok Berkekuatan 5,7 SR

Kerusakan bangunan rumah warga akibat dari gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter. Foto : Istimewa

JATIMNET.COM – Gempa bumi tektonik mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa, dengan kekuatan 6,4 SR. Gempa itu terjadi Minggu, 29 Juli 2018, pagi sekitar pukul 05.47 WIB tersebut terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km

Kepala Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dwikorita Karnawati menyampaikan hingga kini masih terjadi gempat susulan. Dia minta masyarakat untuk waspada terhadap ancaman gempa susulan meskipun dengan intensitas dan magnitude yang kecil.

“Hingga saat ini pukul 12.00 WIB telah terjadi 104 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 SR. Karenanya kami meminta masyarakat untuk tetap waspada namun tetap tenang dan jangan panik,” kata Dwikorita, dalam keterangan pers resminya, Minggu, 29 Juli 2018.

Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tidak mempercayai berita hoax yang menyebar pasca gempa. Hingga saat ini, kata dia, BMKG terus memantau perkembangan gempa dari Pusat Gempa Nasional (PGN) Jakarta.

“Guna mengantisipasi munculnya informasi simpang siur dan hoax, BMKG melalui akun Twitter @InfoBMKG akan terus menginformasikan perkembangan gempa,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dwikorita menerangkan hasil analisis BMKG bahwa gempa bumi yang terjadi di Lombok merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Gempa bumi dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI).

Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI. “Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuh Dwikorita.