Senin, 20 August 2018 09:01 UTC
Bangunan rusak akibat gempa di Lombok. Foto dari facebook BNPB
JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dan 24 orang lainnya terluka akibat gempa yang mengguncang Lombok dan sekitarnya, Minggu 19 Agustus 2018 malam kemarin. Demikian data sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga Senin 20 Agustus 2018 pukul 10.45 WIB.
Dalam keterangan persnya yang diterima Jatimnet.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa berkekuatan 6,9 skala richter itu menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara.
Tapi, ia melanjutkan, banyak masyarakat sedang berada di luar rumah ketika gempa terjadi sehingga tak banyak korban jiwa. Trauma gempa sebelumnya, apalagi Minggu siang terjadi gempa berkekuatan 6,5 skala richter di Lombok Timur, menyebabkan masyarakat memilih berada di luar rumah.
“Korban meninggal sebagian karena tertimpa bangunan roboh dan sebagian karena serangan jantung kaget menerima guncangan gempa yang keras,” katanya.
Besarnya guncangan gempa pada Minggu kemarin juga merusak 151 rumah dan 6 tempat ibadah. Jumlah ini menambah kerusakan bangunan akibat gempa di Lombok. Sebelumnya, paska gempa yang terjadi pada Minggu 19 Agustus 2018 pukul 11 siang, BNPB mencatat ada 1.700 bangunan rusak.
Gempa beruntun terjadi di Lombok sejak 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018. Tercatat 101 kali gempa susulan sudah berlangsung dengan 9 kali gempa dirasakan hingga 20 Agustus 2018 pukul 11.00 WITA.
Upaya penanganan darurat terus diintensifkan. Percepatan bantuan perbaikan rumah rusak terus dilakukan. Begitu juga perbaikan fasilitas umum seperti rumah sakit, puskesmas, dan sekolah darurat dilakukan percepatan sambil menunggu tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya. Operasi pasar untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan ketersediaan bahan-bahan pokok terus dilakukan.
