Logo

1.877 Penghuni 18 Rusun Berhasil di Tes Swab Massal

Reporter:,Editor:

Selasa, 25 May 2021 07:40 UTC

1.877 Penghuni 18 Rusun Berhasil di Tes Swab Massal

Petugas melakukan swab secara massal digelar serentak di 18 Kecamatan se-Surabaya, Selasa 25 Mei 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Mendengar sejumlah penghuni rumah susun (rusun) yang terkonfirmasi Covid-19, swab massal pun digelar di 18 rusun secara serentak. Swab massal tersebut, dilakukan untuk menjaga keselamatan dan melindungi warga dari penyebaran Covid-19.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, ketika ada warga yang tinggal di rusun diketahui terkonfirmasi Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Kota Surabaya pun diminta melaksanakan tes swab secara masif.

“Ini semata-mata bentuk kepedulian kepada warga yang tinggal di rusun untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Irvan saat ditemui di Rusun Penjaringansari, Selasa 25 Mei 2021.

Dalam tinjauannya, Kepala Badan Linmas Kota Surabaya ini menceritakan, sebagian warga memilih menghindar saat mereka diminta untuk tes swab. Namun hal itu tak lantas berhenti begitu saja.

Baca Juga: Swab Hunter Kembali Digelar Bagi Penghuni Rusun

Irvan menjelaskan, lurah dan camat setempat terus melakukan inovasi dengan cara yang unik agar masyarakat tidak menolak untuk dites swab. Alhasil, cara uniknya adalah setelah tes swab penghuni rusun jari kelingkingnya wajib dicelup seperti pemungutan suara, sebagai tanda bahwa dirinya telah mengikuti tes swab.

“Jadi kalau sudah mendapatkan bukti tinta di jari kelingking atau jempolnya, maka warga diperbolehkan keluar masuk gerbang rusun. Kalau di sini dijaga. Tetapi yang belum mendapat tanda itu, warga tidak diperkenankan keluar gerbang,” ia menjelaskan.

Di sela-sela itu, Irvan pun meminta kepada seluruh penghuni rusun untuk sama-sama mendukung upayanya dengan cara tidak menolak tes swab. Sebab, ini penting untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan dan memutus penyebaran maupun pencegahan adanya klaster baru, terutama di lingkungan rusun.

“Saya mohon pengertiannya kepada semuanya, kita harus mau memeriksakan diri. Kalau ada yang belum dan tidak mau, kita tidak akan berhenti mengingatkan dan menjemput bola secara door to door,” ia mengungkapkan.

Baca Juga: Libur Panjang, Tim Swab Hunter Lakukan Pengawasan Prokes di Tempat Wisata dan Ruang Publik

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, untuk menjaring warga agar mau tes swab, petugas puskesmas sudah berada di lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Bahkan, ada beberapa lokasi yang sore hari pun tetap masih digelar tes swab.

“Jadi ada yang jam 15.00 WIB. Ada yang sejak subuh. Ini untuk memberi kesempatan bagi penghuni yang kerja. Kita lakukan subuh supaya warga yang kerja bisa ikut swab pagi harinya,” kata Febria.

Ia memastikan, berdasarkan data yang diperoleh hingga pukul 15.00 WIB hari ini, total penghuni yang sudah di swab mencapai 1.877 orang. Angka tersebut merupakan jumlah dari 18 rusun yang dikelola oleh Pemkot Surabaya. Ke depan, swab massal ini bakal terus dilakukan sampai semua penghuni dinyatakan telah mengikuti tes swab.

“Khusus untuk Rusun Penjaringansari kita sudah lakukan swab sejak kemarin. Untuk kemarin ada 138 orang. Lalu hari ini ada yang sudah tes swab ada 390 orang,” ia menuturkan.

Febria pun memaparkan 18 rusun yang dilakukan tes swab secara serentak diantaranya yakni Rusun Penjaringansari I – 1V, Gunung Anyar, Pesapen, Keputih, Siwalankerto I – II, Jambangan I – II, Wonorejo, Romokalisari, Sombo, Tambak Wedi, Indrapura, Urip Sumoharjo, Bandarejo, Dukuh Menanggal, Grudo, Dupak Bangunrejo, Tanah Merah dan Rusun Randu.

“Kita berharap semua penghuni tidak keberatan untuk tes swab. Ini demi keselamatan warga Surabaya. Semakin banyak testing kita maka kita akan segera bisa melakukan treatment. Supaya Surabaya segera bebas dari pandemi,” ia memungkasi.