Kamis, 20 August 2020 05:40 UTC
Ilustrasi. Gilas Audi
JATIMNET.COM, Malang - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Kota Malang, Jawa Timur tembus 1.000 orang lebih. Dilaporkan per Rabu 19 Agustus 2020 bertambah sebanyak 12 orang. Sehingga dengan tambahan tersebut secara keseluruhan ada 1.029 kasus positif COVID-19 di wilayah Kota Malang.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Nur Widianto mengatakan, penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19, secara keseluruhan berasal dari pasien yang sebelumnya berstatus suspek atau yang sebelumnya dikenal sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
"Konfirmasi positif bertambah 12 orang, secara total berjumlah 1.029 kasus COVID-19. Penambahan berasal dari 12 orang yang sebelumnya merupakan PDP," kata Widianto di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 19 Agustus 2020.
Widianto menambahkan satu orang pasien positif COVID-19 di Kota Malang, dilaporkan meninggal. Sehingga, secara keseluruhan, jumlah pasien meninggal dan terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 80 orang. Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 pada Rabu bertambah sebanyak 25 orang.
BACA JUGA: 21 Pegawai Lumbung Pemprov Jatim Positif Covid-19
Secara keseluruhan, ada 594 orang yang telah dinyatakan sembuh dari virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu. "Pasien meninggal bertambah satu orang, total 80 orang. Sementara untuk yang sembuh, sebanyak 594 orang, bertambah 25 orang," kata Widianto.
Dengan rincian tersebut, di Kota Malang, saat ini tercatat ada 355 orang yang masih berada dalam perawatan dan pemantauan.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, penambahan kasus konfirmasi positif virus corona dalam beberapa waktu terakhir, berasal dari pasien yang berstatus saspek. "Untuk kasus kontak erat sudah tidak ada adalah beberapa hari terakhir ini. Penambahan, terjadi dari pasien yang berstatus PDP," kata Husnul.
Husnul menambahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini tengah meningkatkan pengawasan terhadap para pasien yang berstatus saspek atau PDP, khususnya yang masih berada di rumah sakit, dan yang sudah diperbolehkan pulang namun hasil tes usapnya belum keluar.
BACA JUGA: Hadapi Covid-19, Malang Raya Siapkan Skema Tatanan Hidup Baru
"Yang menjadi perhatian, adalah PDP yang dirawat di rumah sakit, dan yang sudah keluar dari RS, namun hasil tes usap belum keluar," ujar Husnul.
Husnul menambahkan Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan Kota Malang, mendorong langkah pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau yang biasa disebut 3T, untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut. "Rekan-rekan yang ada di wilayah, sudah memperkuat 3T. Diharapkan langkah tersebut bisa menekan penyebaran COVID-19," kata Husnul.
Sebagai catatan, meskipun kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang terus bertambah, Pemerintah Kota Malang telah melakukan uji coba sekolah dengan pembelajaran tatap muka, salah satunya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Malang.
Kendati telah dilakukan uji coba, hingga saat ini Pemerintah Kota Malang belum memutuskan kapan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat tersebut akan dimulai.
