Logo

Zuckerberg Integrasikan WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger

Reporter:,Editor:

Sabtu, 26 January 2019 04:58 UTC

Zuckerberg Integrasikan WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger

no image available

JATIMNET.COM, Surabaya - CEO Facebook Mark Zuckerberg berencana untuk mengintegrasikan tiga platform pesan WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger. Rencana ini memungkinkan pengguna berkomunikasi di tiga platform tersebut.

Dilansir dari www.thenytimes.com, Sabtu 26 Januari 2019, ketiga aplikasi itu masih tetap beroperasi sebagai aplikasi yang berdiri sendiri (stand alone). Tetapi infrastruktur back-end-nya saja yang bakal disatukan, kata empat orang yang terlibat dalam upaya tersebut.

Rencana yang masih dalam tahap awal ini mengharuskan karyawan Facebook untuk mengonfigurasi ulang bagaimana WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger berfungsi pada tingkat paling dasar mereka. Zuckerberg juga memastikan sistem keamanan end-to-end (E2E) seperti yang ada pada WhatsApp tetap diterapkan dalam pengintegrasian ini.

"Kami ingin membangun pengalaman pengiriman pesan terbaik. Pengguna ingin mengirim pesan cepat, sederhana, andal dan pribadi," kata Facebook dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Langgar Hak Privasi, Denda Facebook Bakal Lampaui Rekor Google

Penyatuan ini juga sebagai upaya Facebook membuat lebih banyak produk perpesanan terenkripsi end-to-end dan mempertimbangkan cara-cara yang lebih mudah untuk menjangkau teman dan keluarga di seluruh jaringan. 

Dengan menyatukan infrastruktur aplikasi bersama-sama, Zuckerberg berharap bisa meningkatkan utilitas Facebook dan menjaga pengguna tetap memanfaatkan Facebook dan mengabaikan platform perpesanan dari Google atau Apple.

Selain itu, dengan pengintegrasian ini Facebook berharap bisa menaikkan pendapatannya lewat bisnis iklan atau layanan yang lain yang jadi pendapatan baru bagi Facebook. Rencana ini diperkirakan bakal terealiasi pada 2020 mendatang. 

BACA JUGA: Ini Langkah Facebook Hadapi Pilpres Di Indonesia

Keputusan ini berbeda ketika Zuckerberg pertama kali mengakuisisi Whatsapp dan Instagram. Saat itu, Zuckerberg berjanji memberikan otonomi seluas-luasnya. Facebook Messenger sendiri jadi layanan terpisah dari aplikasi Facebook sejak 2014.    

Langkah ini memunculkan pertanyaan antimonopoli, privasi, dan keamanan. Dalam dua tahun terakhir, nama besar Facebook tercemar setelah Cambridge Analytica memanen data pengguna Facebook untuk kepentingan Pilpres AS lalu. 

Masalah-masalah itu dan lainnya telah memperlambat pertumbuhan Facebook dan merusak reputasinya, meningkatkan keributan para anggota parlemen dan regulator di seluruh dunia. Zuckerberg telah berulang kali meminta maaf atas masalah tersebut dan telah berjanji untuk memperbaikinya.