Yacht Berbendera Australia Terseret Ombak di Perairan Sumba

Rochman Arief

Reporter

Rochman Arief

Minggu, 21 Juli 2019 - 02:29

yacht-berbendera-australia-terseret-ombak-di-perairan-sumba

Ilustrasi: Gilas Audi.

JATINET.COM, Kupang – Sebuah Yacht berbendera Australia dengan sejumlah penumpang terseret gelombang laut saat berada di perairan Sabu hingga ke wilayah perairan Malolo, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kupang, Emi Friezeer mengatakan, kapal berbendera Australia itu terseret gelombang sejak Kamis (16 Juli 2019) pukul 08.00 WITA, dan baru ditemukan pada Sabtu (20 Juli 2019) pukul 15.00 WITA.

“Selama dua hari kapal itu terseret gelombang laut saat berada di perairan Sabu. Belum diketahui dalam rangka apa kapal tersebut berada di perairan Nusa Tenggara Timur,” kata Emi Friezeer, Minggu 21 Juli 2019.

BACA JUGA: Gelombang Tinggi, Arus Pelayaran Gresik-Bawean Terhambat

Kapal mewah asal Australia terseret gelombang saat berada di perairan Sabu, Kabupaten Sabu Raijua sejak Kamis (16 Juli 2019). Yacht sempat dilaporkan hilang sejak Selasa 9 Juli 2019, karena lambung kapal diduga bocor.

Basarnas melaporkan kapal tersebut dinakhodai Antoni Heritos, warga negara Australia dan ditumpangi Yotan, warga negara Indonesia. Selain itu, terdapat beberapa penumpang lain di dalam kapal yang terseret gelombang pada koordinat 09°41' 52,02"S 120°34'16,92, itu.

Basarnas Sumba Timur langsung menggelar operasi setelah menerima laporan kapal yang membahayakan penumpang tersebut. Operasi pencarian itu ditutup setelah menemukan kapal Sabtu (20 Juli 2019), di koordinat 09°53'31,9" S 120°43'34,8 E.

BACA JUGA: Kapal Bermuatan 110 Ton Pupuk Karam di Perairan Pulau Bawean

Kedua penumpang langsung dievakuasi menuju pantai Malolo yang tidak jauh dari lokasi kedua korban ditemukan. Emi Friezeer menyatakan, Antoni Heritos selaku nakhoda dalam keadaan sakit dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Melolo di Kabupaten Sumba Timur.

“Antoni Heritos sempat menolak upaya Basarnas untuk mengevakuasi kapalnya menuju Kupang dan meminta kapal dievakuasi ke Sabu,” ungkap Emi.

Sejauh ini belum diketahui secara persis dalam rangka apa kapal asing asal Australia itu berada di perairan NTT hingga dua kali mengalami musibah. (ant)

Baca Juga