Jumat, 28 August 2020 10:40 UTC
PEMBUKAAN. Ritual Keselamatan dan Keberkahan Pembukaan Obyek Wisata Gunung Bromo Oleh Tokoh Adat Setempat. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Pembukaan obyek wisata Gunung Bromo, di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo diwarnai adanya ritual keselamatan dan keberkahan oleh tokoh adat setempat.
Prosesi ritual sendiri, diawali pemotongan pita di pintu masuk obyek wisata Gunung Bromo atau pos masuk Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelahnya tokoh adat, warga dan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kemudian bersama-sama menuju ke tempat Peribadatan Nawa Kedewatan Watu Dukun, berlokasi di areal lautan pasir Gunung Bromo.
Sampai di lokasi, warga lantas meletakkan sesaji sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya ritual yang dipimpin Dukun Pandita Sutomo diisi dengan doa bersama dengan maksud dibukanya kembali obyek wisata Gunung Bromo, kedepan bisa membawa keberkahan masyarakat.
BACA JUGA: Usaha Hotel dan Restoran Sambut Positif Rencana Pembukaan Wisata Bromo
Seperti diungkapkan, Andono salah seorang warga Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Ia mengaku bersyukur dan senang, obyek wisata Bromo kembali dibuka.
"Syukur bisa dibuka lagi, jadi kami warga lereng sekitar Bromo bisa mencari penghasilan lagi. Karena sudah cukup lama, kami kehilangan mata pencaharian,"ungkap pria yang merupakan salah satu penyedia jasa wisata di Bromo tersebut, Jum'at 28 Agustus 2020.
Sementara Kepala Seksi Pengelolaan Wisata Wilayah I TNBTS, Sarmin berharap, dengan dibukanya kembali obyek wisata Bromo yang sempat ditutup selama 6 bulan terakhir, perekonomian warga sekitar menjadi lancar kembali.
BACA JUGA: Wisata Bromo Mulai Dibuka Khusus Wisatawan Lokal
Untuk ritual sendiri, Sarmin menyebut dilakukan secara serentak di 3 pintu masuk Bromo. "Selain disini, ritual juga dilakukan di Pakis Bincil Wonokitri dan pintu masuk Jemplang,” terangnya.
Lanjut Sarmin menyampaikan, meski mulai dibuka obyek wisata Gunung Bromo masih menjalani masa uji coba. Dimana jumlah pengunjung yang datang, dibatasi sekitar 736 orang dengan protokol kesehatan.
"Kami uji coba 736 orang dulu per harinya, jika ada pengunjung tidak tertib protokol kesehatan, tentu kami akan tindak. Baik berupa pembinaan, atau kami keluarkan dari area obyek wisata TNBTS"jelasnya.
Dengan demikian secara otomatis empat pintu masuk di empat kabupaten lingkar Gunung Bromo, seperti Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo telah dibuka untuk wisatawan lokal.
