Selasa, 07 April 2020 23:00 UTC
RSUD TONGAS. Bupati Probolinggo Puput Tantrianasari meninjau kesiapan RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo, yang jadi RS rujukan pasien Covid-19, Senin, 6 April 2020. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Surabaya – Anggota DPRD Jatim Muhammad Fawait menyayangkan belum adanya rumah sakit rujukan milik Pemprov Jatim untuk penanganan Covid-19 di wilayah Tapal Kuda. Ia berharap Pemprov Jatim segera memberikan pelayanan kesehatan guna menekan angka penyebaran virus SARS CoV-2.
Wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur meliputi Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo, dan sebagian Pasuruan.
"Saat reses di Jember ada keluhan dari masyarakat kalau tak ada rumah sakit rujukan yang dikelola Pemprov (di wilayah Tapal Kuda) untuk penanganan Covid-19. Yang ada rumah sakit yang dikelola Pemkab Jember dan hal ini kurang memadai untuk penanganan pasien Covid-19," ujar Fawait, Selasa, 7 April 2020.
BACA JUGA: Khofifah Jadikan Rumah Dinas Posko Covid-19
Karena tidak ada RS rujukan milik Pemprov di Tapal Kuda yang representatif, menurut Fawait, setiap pasien yang terjangkit Covid-19 selalu dibawa ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. "Bayangkan saja, setiap ada pasien langsung dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya," kata politikus Partai Gerindra ini.
Sebenarnya, Ketua Komisi C DPRD Jatim itu menyebutkan ada satu rumah sakit milik pemprov yakni Rumah Sakit Paru Jember. Namun rumah sakit ini bertipe C, sehingga kurang ideal untuk melayani pasien Covid-19. "Rumah sakit paru tersebut tak bisa melayani pasien Covid-19," tutur Anggota DPRD Dapil Lumajang-Jember ini.
Ia mendorong pemprov segera melengkapi fasilitas di RS Paru, Jember, untuk menaikkan tipenya lebih tinggi. Dengan begitu pasien positif Covid-19 yang ada di sekitar Jember bisa dirujuk ke rumah sakit tersebut.
BACA JUGA: RSUD Tongas Probolinggo Jadi RS Rujukan Pasien Covid-19
Menanggapi hal ini, Ketua Gugus Tugas Rumpun Kuratif Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan rumah sakit baru yang bergabung akan bertambah lagi. "Ada beberapa rumah sakit yang mengajukan pelayanan Covid-19, ada enam rumah sakit lagi," kata Joni.
Namun menurutnya, semua rumah sakit itu masih harus melewati pengecekan dan evaluasi peralatan dan pra sarananya untuk bisa menjadi rumah sakit rujukan. Bila memenuhi kriteria, maka akan menambah 75 rumah sakit yang sebelumnya telah menjadi rujukan.