Minggu, 05 April 2020 06:00 UTC
KOORDINASI: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat koordinasi dengan tim gugus penanganan Covid-19 di rumah dinas yang dijadikan posko Covid-19. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merelakan rumah dinasnya di sisi timur Gedung Negara Grahadi sebagai command center posko SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Di tempat ini, Khofifah mengubahnya menjadi posko kendali pemantauan percepatan penanganan Covid-19 di Jawa Timur. "Kita (di posko ini) mengupdate seluruh perkembangan kasus Covid-19 di Jatim. Tujuannya supaya kita bisa melakukan mitigasi bencana non alam wabah covid-19 ini secara lebih terintegrasi," ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Sabtu 5 April 2020.
Di Command Center Covid-19, kata Khofifah, secara real time kontro-nyal dan di monitor perkembangan mengenai virus corona ini. Baik itu Orang Dengan Pengawasan (ODP), Pesien Dalam Pemantauan (PDP) maupun pasien positif Covid-19.
"Posko Command Center Covid-19 ini berbasis 24 jam. Karena hari ini melakukan identifikasi secara real time itu penting agar kita bisa melakukan quick response (respon cepat)," tegasnya.
BACA JUGA: Ini Protap Penanganan Jenazah Covid-19 Ketika Dimakamkan
Untuk melengkapi posko ini, mantan menteri sosial itu berniat memberikan satu unit telepon genggam khusus kepada tiap rumah sakit di 75 yang telah menjadi rujukan penanganan Covid-19. Dengan begitu ia berharap rumah sakit dapatkan input data tiap waktu. Sehingga tim command center bisa memberikan quick response pada masyarakat.
Selain itu, telepon genggam tersebut diharapkan menjadi sarana yang memudahkan setiap rumah sakit untuk melaporkan setiap kondisi dan perkembangan kasus Covid-19 di tempatnya masing-masing.
"Jadi setiap perkembangan apapun itu yang terkait covid-19 di rumah sakit mereka, kami harapkan setiap rumah sakit tersebut melapor ke kami. Fungsinya banyak, untuk kepentingan pelayanan, tracing maupun best practice," urainya.
Misalnya ada pasien PDP yang membutuhkan rujukan untuk berpindah rumah sakit karena butuh ventilator, atau membutuhkan segera tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction), atau dibutuhkan adanya tindakan tertentu yang lain. Maka hal - hal yang semacam ini diharapkan Gubernur Khofifah pihak rumah sakit bisa melapor melalui handphone yang dibagikan tersebut.
BACA JUGA: Pasien Covid-19 di Surabaya Bisa Melonjak Tajam Jika Masyarakat Abaikan Social Distancing
"Kalau kami tidak mendapat update dari rumah sakit maka quick response tidak bisa kami lakukan. Padahal kecepatan memberi pelayanan dan penanganan hari ini sangat penting, maka di sini kita ingin update secara real time," tandasnya.
Tidak hanya itu, di Gedung Negara Grahadi saat ini juga sudah standby dua unit ambulan yang siap untuk mengantar atau menjemput pasien Covid-19 maupun untuk jenazah. Enam orang pengemudi sudah diberi bekal kemampuan khusus untuk mengoperasikannya.
Masyarakat yang membutuhkan mobil ambulan membawa pasien Covid-19 bisa menghubungi tim gugus tugas percepatan pelayanan Covid-19.
"Dan khusus untuk pemulasaraan jenazah korban covid-19, Pemprov Jatim juga sudah berkomunikasi dengan Perhutani dan sudah disiapkan sebidang tanah khusus untuk pemulasaraan korban covid-19 yang meninggal dunia," pungkasnya.