
Ilustrasi tanah retak
JATIMNET.COM, Surabaya – Cuaca ekstrem pada awal musim hujan kali ini diprediksi berlangsung hingga Januari 2023. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warganya lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama, bagi mereka yang tinggal di sekitar lokasi bencana.
“Masyarakat harus terus waspada, karena dari bulan Oktober 2022 hingga Januari 2023 BKMG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan hidrometeorologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi,” kata Khofifah dikutip dari situs berita Antara, Senin, 24 Oktober 2022.
Ketika intensitas hujan tinggi, tanah longsor serta tanah gerak merupakan potensi bencana alam yang berpotensi terjadi. Oleh karena itu, harus diantisipasi dengan melakukan pemetaaan, mitigasi hingga penyiapan skenario jalur evakuasi.
Baca Juga : Terdampak Tanah Longsor, Puluhan Rumah di Trenggalek Bakal Direlokasi
Tak kalah pentingnya, permukiman warga yang berada di lokasi rentan bencana harus menjadi perhatian. Salah satunya penyediaan tempat relokasi. Ini seperti yang dilakukan bagi warga RT 2 Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Untuk relokasi warga di sana, pihak Pemprov Jawa Timur bakal menghibahkan aset lahannya bagi warga yang terdampak tanah longsor di Desa Sumurup pada Selasa, 18 Oktober lalu. Di lokasi itu, 51 kepala keluarga dengan total 127 warga terkena dampak bencana yang terjadi pekan lalu. Sebanyak empat rumah di antaranya rusak.
Baca Juga : Hujan Deras, Rumah Warga di Pinggir Sungai Kalikatir Mojokerto Kena Longsor
Khofifah menyatakan, lahan yang disiapkan untuk relokasi itu merupakan milik Dinas Perkebunan Pemprov Jawa Timur. Nantinya, lokasi itu digunakan relokasi permanen yang diharapkan memberikan hunian lebih aman dan lebih.
“Nantinya akan dibangun hunian bagi warga terdampak sekitar area longsor sekaligus kandang komunal bagi hewan ternak di sekitar area baru tersebut. Kami akan gunakan anggaran BTT sebagai dana pembangunan hunian dengan biaya tiap rumah senilai Rp. 50juta,” ungkapnya dikutip dari laman resmi Kominfo Pemprov Jawa Timur.