Sabtu, 22 October 2022 23:00 UTC
Ilustrasi Tanag Longsor. Foto.Antara
JATIMNET.COM, Trenggalek - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek berencana merelokasi rumah warga yang terdampak tanah longsor. Mereka yang bakal dipindahkan itu terdiri dari puluhan keluarga di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan dan Desa Pandean, Kecamatan Dongko.
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan bahwa wacana relokasi itu diperuntukkan bagi warga yang lokasi permukimannya dinyatakan tidak aman dari tanah longsor. Nantinya, program itu diprioritaskan bagi mereka yang tidak memiliki lahan selain yang terdampak bencana.
"Kami sekarang sedang mencari lahan untuk relokasi karena pemukiman mereka saat ini sudah tidak memungkinkan untuk ditinggali," kata Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin seperti dikutip dari Antara, Minggu, 23 Oktober 2022.
Salah satu indikator ketidakamanan permukiman ditandai dengan masih adanya puluhan keluarga di lokasi pengungsian sejak tanah longsor terjadi beberapa hari terakhir. "Kalau (pengungsi) tidak punya tanah (lain di luar lokasi longsor), maka opsinya pemerintah daerah punya tanah di (eks-perkebunan) Dilem Wilis yang bisa digunakan untuk relokasi," ujar bupati.
Wacana relokasi itu juga telah disampaikan Arifin kepada para pengungsi. Mereka dijanjikan akan dibangunkan rumah dengan syarat setuju direlokasi ke hunian baru di lahan yang akan dipilih sendiri ataupun dipersiapkan daerah.
"Opsi ini sama kejadiannya dengan tadi juga kami kunjungi di Pandean Kecamatan Dongko. Kalau di Pandean Dongko, semua sudah sepakat relokasi, ada 16 rumah. Kalau di sini (Desa Sumurup), dari 37 rumah kami akan data ulang siapa yang berkenan relokasi dan siapa yang berkenan dibangunkan di tanah pribadi," katanya.
Selain itu, selama di masa pengungsian dan hunian masih butuh waktu untuk dibangun, Arifin mengimbau warga untuk menitipkan ternak mereka di kandang komunal milik pemerintah daerah. Selain untuk mengamankan harta benda berupa ternak, warga juga tidak direpotkan dengan urusan ternak yang saat ini kehilangan kandang ataupun terancam longsor susulan.
"Untuk segala kebutuhan pengungsi, baik logistik kebutuhan makan minum, air bersih kebutuhan anak untuk sekolah dan sebagainya, sepenuhnya akan ditanggung oleh pemerintah daerah sampai relokasi dilakukan," tutur suami Novita Hardini itu.