Logo

Warga Ponorogo Ciptakan Encek untuk Bungkus Daging Kurban 

Reporter:,Editor:

Minggu, 11 August 2019 05:02 UTC

Warga Ponorogo Ciptakan <em>Encek</em> untuk Bungkus Daging Kurban 

RAMAH LINGKUNGAN. Warga Bringinan membagikan daging kurban yang terbuat dari pelapah pohon pisang yang disebut encek, Minggu 11 Agustus 2019. Foto: Gayuh Satria.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Imbauan yang melarang penggunaan wadah daging kurban berbahan plastik dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo membuat panitia pembagian kurban beralih menggunakan bahan yang ramah lingkungan.

Seperti panitia kurban di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Masyarakat sekitar bergotong-royong membuat wadah daging kurban dari pelepah pohon pisang yang diberi rangka dari bambu.

Kepala Desa Bringinan Barno mengatakan, ia sempat kebingungan menentukan wadah daging kurban yang akan digunakan panitia di desanya. Sempat akan memakai besek dari anyaman bambu, ternyata harga di tingkat tengkulak mencapai Rp 3 ribu lebih.

“Kalau nekat menggunakan besek, biaya yang dikeluarkan membengkak. Terpikir bagi kami untuk membuat encek yang terbuat dari pelepah pohon pisang,” Kata Barno, Minggu 11 Agustus 2019.

BACA JUGA: DLH Ponorogo Imbau Gunakan Besek sebagai Pembungkus Daging Kurban

Barno menjelaskan jika dalam membuat wadah berupa encek ini sangatlah mudah. Warga hanya perlu mencari pohon pisang yang buahnya sudah masak. Karena warga setempat sudah tidak memanfaatkan pohon pisang ketika sudah berbuah.

Dipilihlah pohon pisang jenis “bung” yang memunyai diameter pohon hampir mencapai 50 sentimeter. Sementara, warga lain memotong bambu untuk dijadikan sebagai kerangka penyangga daging agar tidak jatuh.

“Alasnya diberi daun jati. Kebetulan di sini, meski musim kemarau, masih banyak daun jati yang utuh, bagus dan layak dipakai,” terangnya.

Barno menuturkan jika dalam membuat encek tidak butuh waktu lama. Setiap orang bisa membuat 40-50 encek hanya dalam tempo satu jam.

BACA JUGA: Penjual Hewan Kurban di Ponorogo Ini Buka Salon Khusus Kambing

“Karena encek ini harus dibuat mendadak, tadi malam (Sabtu 10 Agustus 2019) warga gotong-royong, lembur membuat encek, dan sudah terkumpul 700 encek,” tuturnya.

Hanya saja memang untuk membuat encek harus mendadak agar pelepah daun pisang tidak kering dan kuat saat digunakan untuk wadah daging kurban.

Ia mengaku dengan membuat wadah dari encek, panitia kurban tidak mengeluarkan biaya untuk membeli wadah lain. Pasalnya semua bahan mengambil dari sumber daya yang ada di desa.

“700 ini hanya habis tujuh pohon pisang, dan tinggai memberi pegangan dari bambu yang sudah pasti kuat untuk menopang daging,” pungkasnya.