Minggu, 05 May 2019 15:40 UTC
PROTES. Warga Desa Satrian, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar memprotes Pemkab Blitar yang tak kunjung memperbaiki jalan yang rusak dan berlubang. Foto: Yozibio
JATIMNET.COM, Blitar – Warga di Desa Satrian, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar membuat “wisata maut Jeglongan Sewu”. Sebutan itu untuk memprotes pemerintah daerah setempat yang membiarkan jalan rusak hingga dua tahun tanpa perbaikan hingga menelan korban jiwa.
Sebuah spanduk bernada sindiran terpasang di tengah jalan sebagai rambu-rambu bagi warga yang melintas. “Hati-hati dan Waspada Anda Melewati Wisata Maut Jeglongan Sewu” demikian bunyi spanduk itu.
Selain itu,, warga juga menggelar aksi mengecor lubang-lubang jalan yang ada di jalan yang menghubungkan Desa Satrian dan Desa Karangsono, Minggu 5 Mei 2019. Biaya untuk perbaikan jalan juga berasal dari swadaya masyarakat.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Megawati Nyekar ke Makam Bung Karno
“Kami sudah pernah melaporkan ke pemerintah, tapi hingga kini belum juga diperbaiki,” kata Ketua RT 05 RW 04, Desa Satrian, Sariman, Minggu 5 Mei 2019.
Ia mengungkapkan, banyaknya jalan yang berlubang dengan diameter dan kedalaman bervariasi ini membuat pengguna jalan yang melintas sering celaka, bahkan ada yang sampai meninggal.
“Kasihan, karena jalan berlubang ada warga yang meninggal. Makanya warga melakukan pengecoran lubang jalan dengan dana swadaya,” imbuh Sariman.
BACA JUGA: Tersangkut Narkoba, Monot Menikah di Balik Jeruji Tahanan Blitar
Sariman berharap Pemerintah Kabupaten Blitar segera memperbaiki jalan yang berlubang karena menjadi jalur alternatif penghubung Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.
“Agar tidak terjadi kecelakaan apalagi sampai korban meninggal,” katanya.
Terkait aksi warga di lingkungan Sawahan, Kelurahan Satrian, Kecamatan Kanigoro ini, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Blitar, masih belum bisa dikonfirmasi.