Logo

Walk Out Saat Audiensi, Aliansi Masyarakat Sampang Ancam Gelar Demonstrasi

Buntut Absennya Direktur Pelaksana Proyek Jembatan Daleman-Pasarenan
Reporter:,Editor:

Kamis, 04 September 2025 05:00 UTC

<em>Walk Out</em> Saat Audiensi, Aliansi Masyarakat Sampang Ancam Gelar Demonstrasi

Aliansi Masyarakat Sampang (AMS) melakukan audiensi di Kantor BPBD Sampang terkait pelaksanaan proyek rekonstruksi jembatan Desa Daleman-Pasarenan, Kecamatan Kedungdung, Kamis, 4 September 2025. Foto: Zainal Abidin

JATIMNET.COM, Sampang - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sampang (AMS) mengancam akan menggelar aksi demonstrasi ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.  

AMS geram dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek rekonstruksi jembatan penghubung Desa Daleman-Pasarenan, Kecamatan Kedungdung yang dinilai menyalahi regulasi.

Apalagi, pihak CV Al-Qudz selaku pelaksana proyek hanya mendatangkan seorang perwakilannya dalam audiensi yang digelar di Kantor BPBD Sampang, Kamis, 4 September 2025.

Menurut AMS, perwakilan rekanan tidak memiliki kewenangan membuat keputusan terkait tindak lanjut proyek jembatan Daleman-Pasarenan. Maka, audiensi yang berlangsung diklaim tidak membuahkan hasil maksimal.

BACA: BPBD Sampang Klaim Proyek Jembatan Daleman-Pasarenan Capai 30 Persen

Padahal, dalam pertemuan itu, AMS membawa hasil kajian tentang pengerjaan proyek jambatan Daleman-Pasarenan yang terindikasi tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis).

"Kami datang ke sini (BPBD) untuk melakukan audiensi perihal adanya beberapa indikasi terkait pelaksanaan kegiatan proyek rekonstruksi jembatan Desa Daleman-Pasarenan, namun audiensi tersebut tak membuahkan hasil karena rekanan atau pelaksana proyek tidak hadir," ujar Koordinator AMS Mat Pandi di sela audiensi.

Abesnnya pemangku kebijakan dari rekanan pelaksana proyek membuat AMS walk out dari ruangan rapat. Mereka meninggalkan Kepala BPBD Sampang Candra Romadhani Amin, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sampang Fajar Arif, konsultan pengawas, dan seorang perwakilan CV Al-Qudz yang hadir dalam audiensi tersebut.

"Kami memilih walk out, karena rekanan proyek tidak hadir dan menemui kami. Jadi, percuma juga audiensi ini dilakukan kalau tidak ada klarifikasi atau penjelasan langsung dari pelaksana proyek," kata dia.

BACA: Kejaksaan Panggil Pelaksana dan Pengawas Proyek Jembatan Daleman-Pasarenan? Ini Kata Kajari Sampang

Menurutnya, ketidakhadiran penanggungjawab pelaksana proyek semakin menguatkan dugaan bahwa pengerjaan proyek Jembatan Daleman-Pasarenan senilai Rp 2,1 miliar itu tidak sesuai dengan juklak dan juknis serta rencana anggaran biaya (RAB).

"Karena audiensi hari ini tak membuahkan hasil, maka dalam waktu dekat kami berencana menggelar aksi demonstrasi ke kantor BPBD sebagai wujud komitmen kami dalam mengawal program pembangunan di Sampang," ujar Pandi.

Sementara itu, Kepala BPBD Sampang Candra Romadhani Amin mengaku sudah menyiapkan diri untuk menerima audiensi dari AMS terkait pelaksanaan proyek jembatan Desa Daleman-Pasarenan.

Pihaknya telah menghadirkan konsultan pengawas dan pelaksana proyek untuk memberikan klarifikasi kepada AMS.

"Istilahnya kami sudah menyambut baik kedatangan teman-teman dari AMS dengan menghadirkan pihak terkait. Tapi, mereka memilih stop dan walk out dari ruang rapat karena Direktur CV Al-Qudz tidak hadir," kata Candra.