Rabu, 08 December 2021 05:40 UTC
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima Penganugerahan Gelar sebagai Tonaas Wangko (Gelar Kehormatan) dari perwakilan warga Sulawesi Utara, yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara Indonesia (K2SI). Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima Penganugerahan Gelar sebagai Tonaas Wangko (Gelar Kehormatan) dari perwakilan warga Sulawesi Utara, yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara Indonesia (K2SI).
Penerimaan gelar tersebut menandai bahwa pihaknya telah didaulat menjadi penasehat K2SI. Atas penganugerahan tersebut pihaknya menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Sulawesi Utara yang tergabung dalam K2SI.
Dia mengaku bangga karena telah dianggap menjadi bagian dari keluarga besar Sulawesi Utara. "Sampai kapanpun, saya akan menjadi saudara untuk Sulawesi Utara, anggap saya sebagai saudara njenengan (anda) semuanya," kata Eri.
Menurutnya, meskipun Perayaan Natal tahun 2021 masih berada dalam situasi pandemi Covid-19, ia meminta seluruh anggota K2SI dan seluruh warga Kota Surabaya untuk tetap bisa menjalankan ibadah Natal dengan khidmat.
Baca Juga: Angka Stunting di 31 Kecamatan Surabaya Turun 300 Persen
“Karena itu saya titip betul kepada panjenengan (anda) seluruhnya untuk mendoakan Negara Indonesia ini, khususnya Kota Surabaya agar segera terbebas dari Covid-19,” ia menuturkan.
Oleh karena itu, dalam menjaga semangat dalam kerukunan beragama, pihaknya pun mengingatkan tentang pentingnya toleransi beragama. Dia berharap, seluruh warga Kota Surabaya yang hendak merayakan perayaan ibadah Natal maupun ibadah keagamaan yang lainnya, bisa beribadah dengan aman dan nyaman.
“Toleransi umat beragama, khususnya yang dicontohkan keluarga besar Sulawesi Utara bisa memberikan kekuatan dan harus terus kita jaga bersama, karena agama apapun harus merasa nyaman dan tenang saat beribadah di Kota Surabaya,” ia menerangkan.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya itu mengaku tak ingin ada perbedaan suku dan agama, melainkan satu untuk menjadi bagian dari pembangunan Kota Surabaya.
Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga Sembako di Surabaya, Operasi Pasar Digelar di Seluruh Kecamatan
Artinya, dalam menjaga toleransi beragama, seluruh elemen masyarakat harus mampu untuk menjaga keutuhan Negara Indonesia melalui Bhineka Tunggal Ika.
“Kerukunan ini harus terus terjaga, khususnya di Kota Surabaya saya tidak ingin lagi ada ajaran yang saling menjelekkan satu sama lain. Tetapi yang ada di Kota Surabaya adalah satu, saling menguatkan, saling menjaga, saling menghargai dan saling memiliki, bahwa kita adalah keluarga besar Kota Surabaya,” ia mengungkapkan.
Eri pun berharap K2SI bisa bersama-sama menguatkan toleransi beragama di Kota Surabaya. Dengan kerukunan dan doa dari seluruh umat beragama, mampu membuat Kota surabaya dijauhkan dari semua bencana dan malapetaka.
Sementara Ketua Umum K2SI Febe Frida Enoch turut mengajak seluruh anggotanya untuk melakukan pengabdian dan ikut andil dalam menjaga toleransi beragama di seluruh Indonesia, khususnya Kota Surabaya.
“Kita mengajak untuk mewujudkan rasa toleransi dengan penuh kedamaian. Kehadiran K2SI adalah sebagai wujud pengabdian, dimana kehadirannya mampu untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama dalam kemuliaan nama Tuhan,” kata Febe Frida memungkasi.