Jumat, 13 May 2022 05:40 UTC
CEK. Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun melakukan pengecekan PMK pada sapi perah di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Jumat, 13 Mei 2022. Foto. Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Permintaan susu sapi segar dari pembeli kepada Kelompok Tani Ternak Nedyo Rahayu, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun tidak terpengaruh merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). Penjualan susu per hari pada kelompok itu tetap 200 hingga 250 liter.
“Kalau untuk penjualan tidak ada pengaruhnya. Apalagi, di Kabupaten Madiun memang belum ditemukan sapi yang terserang virus PMK,” kata Ketua Kelompok Tani Ternak Nedyo Rahayu, Kuswanto, Jumat, 13 Mei 2022.
BACA JUGA : Atasi Penyakit Mulut dan Kuku, Sapi di Mojokerto Disuntik Antibiotik
Meski begitu, pihak peternak tetap berupaya mengantisipasi serangan PMK. Mereka rutin membersihkan kandang, menyemprotkan desinfektan. Selain itu, memberikan nutrisi yang cukup bagi sapi perah yang dibudidayakan.
“Kami memberikan hijau-hijauan, seperti rumput gajah, dan mineral. Tidak ada jamu khusus untuk pencegahannya,” ujar Kuswanto.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kabupaten Madiun, Drh V.Bagus Sri Yulianta menyatakan bahwa susu sapi perah yang terjangkit PMK tetap bisa dikonsumsi. Namun, harus diolah dengan suhu lebih dari 70 derajat celcius.
“Susu tetap bisa dikonsumsi. Tapi, alhamdulillah hingga saat ini belum ada hewan ternak di Kabupaten Madiun yang terkena atau terindikasi PMK,” ujar Bagus di sela pengecekan ternak sapi di Kelompok Nedyo Rahayu, Desa Kresek, Kecamatan Wungu.
BACA JUGA : Sejumlah Sapi di Batu dan Lumajang Diduga Terserang PMK
Selain susu, ia melanjutkan, daging dari ternak sapi yang terjangkit PMK tetap bisa dikonsumsi. Namun, pada penjual maupun jagal tidak memotong maupun menjual daging yang berasal dari sapi dengan infeksi PMK.
"Sebenarnya layak dikonsumsi, tapi tidak ASUH (aman sehat, utuh dan halal). Maka disarankan tidak dimakan," ujar Bagus. Sementara itu, pengecekan sapi tersebut dilakukan oleh petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Diskominfo, jajaran Polres dan TNI.