JATIMNET.COM, Mojokerto – Jagad media sosial kembali dibuat geram dengan beredarnya video yang memperlihatkan tindakan tak manusiawi terhadap seorang pekerja di Mojokerto. 

Dalam video berdurasi 36 detik yang viral di Instagram dan Facebook, seorang pria tampak disiram air oleh seorang wanita saat menagih sisa gajinya di sebuah kandang sapi di Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Selasa, 1 Juli 2025.

Korban dalam video tersebut diketahui bernama Hendrik Setiawan, warga asal Blitar. Ia datang ke rumah mantan majikannya untuk menagih sisa upah yang belum dibayarkan selama 18 hari bekerja. Sayangnya, bukan uang yang ia terima, melainkan perlakuan kasar yang menyakitkan.

Dalam video, Hendrik merekam detik-detik dirinya berdiri di luar pagar rumah sembari meminta haknya. 

BACA: Cuti Dihapus, Buruh Mojokerto Tolak Omnibus Law

Dari sela-sela pagar, ia terdengar bersitegang dengan seorang wanita paruh baya yang mengenakan daster merah muda. Hendrik menagih uang sisa gajinya, karena dari 18 hari kerja hanya diberikan Rp800 ribu, padahal kesepakatan awal upah harian adalah Rp90 ribu per hari.

"Endi duwikku separuh durung dibayar (Mana uangku separuh belum dibayar)," ucap Hendrik dalam video.

Namun sang wanita membalas dengan nada tinggi, “Gak gelem mbayar (Tidak mau bayar),” kata sang wanita.

Tak terima, Hendrik kembali menegaskan bahwa yang ditagih adalah hasil keringatnya.

"Gak gelem mbayar iku maksude opo, iku keringetku, iku hakku, aku nyambut gawe nang kene, duduk dolanan, ayo bayaren duwitku (Nggak mau membayar itu maksudnya apa? Itu keringat saya, itu hak saya. Saya bekerja di sini, bukan mainan. Ayo bayar uang saya)," balasnya lantang.

BACA: UMK Lamongan Urutan ke-13, Tertinggi UMK Surabaya dan Terendah UMK Situbondo

Ketegangan pun memuncak ketika wanita tersebut muncul dengan membawa gayung berisi air dan menyiramkannya ke arah Hendrik dari balik pagar.

Aksi penyiraman tersebut sontak mengundang reaksi warganet yang mengecam tindakan sang wanita. Banyak yang menyayangkan kejadian itu dan menyebutnya sebagai bentuk pelecehan terhadap pekerja.

Video ini pun kini menyebar luas di media sosial, menjadi sorotan publik, dan memunculkan seruan agar pihak berwenang turun tangan menyelesaikan persoalan upah dan perlakuan tidak adil terhadap pekerja.